Part 14

143 17 0
                                    

𝕿𝖍𝖊 𝖗𝖚𝖒𝖔𝖗 𝖙𝖜𝖎𝖓𝖘

...../.....

Berlarian tak tentu arah adalah hal yang Flad lakukan kali ini, melangkah tanpa arah adalah tujuannya sekarang, ini seperti hidup nya tanpa arah dan tujuan.

Dia melewati beberapa sepasang mata yang menatap aneh. Ia tak peduli, hatinya terlalu sakit untuk sekedar menata perasaannya.

Kesal, marah, benci, sakit bercampur menjadi satu dalam diri Fladeo. Ia hanya ingin satu.

Bebas. Bebas dari ikatan kebencian yang mengait pada dirinya.

Kemana ayah yang selalu ia rindukan? Kemana ibu yang sangat menyayangi dirinya? Kemana hilang kasih sayang dulu ada padanya? Kemana?

Hilang..

Jika mereka begitu membenciku, lantas kenapa mereka melahirkanku?

Sejak saat itu, semuanya berubah. Karryn yang menyelamatkan dirinya dari ajal kematian membuat hidup Flad kini berubah drastis. Karryn yang selalu di banggakan oleh mereka membuat hati Flad sakit.

Sejak saat itulah, setelah ia berusia 10 tahun, ibunya langsung menyerahkan dirinya kepada keluarga ayahnya. Karena perbuatan Flad keluarga mereka telah rusak. Tak ada lagi kebahagiaan, tak ada lagi senyum yang terpatri di keluarganya, tiada hari tanpa berantem, mereka semua melampiaskannya pada Fladeo. Dan disanalah semua bermula, dirinya di tolak mentah-mentah oleh para anggota keluarganya, termasuk ayahnya. Ia di hina, di pukuli bahkan ia sempat di jual oleh kakaknya.

Hanya Karryn saja yang peduli padanya. Tapi sejak saat itu Karryn tak bangun dari tidurnya, dia menjadi bunga tidur, dia hidup tapi tak bangun dari mimpinya. Dia koma.

Meski begitu, tetap saja ia menginginkan kasih sayang keluarga.

"Lebih baik kau mati saja! Itu lebih baik daripada kamu yang harus terus-menerus membiayai pendidikanmu! Dasar anak pembawa sial!"

"Heh, Jalang lebih baik kau turuti perintahku sebelum kau menyesal"

"Anak sialan! Sudah kubilang kalau mau makan kau hanya bisa makan makanan bekas kami!"

"Anak pembawa sial! Enyah dari hadapan kami!"

Keterlaluan emang. Tapi begitulah dirinya, hidup dalam kehidupan yang keji dan rumit, membuat dirinya biasa hidup keras, seberat apapun kehidupannya, ia takan mengeluh, takan menyerah. Karena baginya, ini memang takdirnya. Takdir yang tak bisa di ubah.

Flad tertawa pelan, kemudian menghentikan langkahnya dengan kepala menunduk. Derai air mata terus berjatuhan membasahi lantai berlapiskan semen itu, kini dirinya berada di rooftop.

Membiarkan tangis itu terus berjalan, ingatan- ingatan menyakitkan kini menari-nari di kepalanya.

Tes

Tes

Flad sesenggukan, ia memukul dadanya berkali-kali demi menghilangkan rasa sakit di hatinya. Tuhan tolong berikan saya kebahagiaan sedetik saja, aku menyayangi mereka dengan setulus hati, tapi kenapa mereka malah membenciku. Jika aku memang berdosa tolong maafkan aku.

...

Griv termenung, melihat sosok gadis yang kini tengah menangis keras di hadapannya. Siapapun yang mendengar tangisan itu, pasti akan menyayat hati.

Dia memang mengikuti Flad sejak tadi, Griv sedikit heran dengan kehadiran arsel yang mengikuti Flad, tapi ia sedikit mengesampingkan hal itu, Kini gadis itu lebih penting.

The Rumor Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang