BAB 6

1.4K 234 20
                                    

Dering hp Hinata menyela kegiatannya yang sedang menyiapkan makan malam. Kakinya bergegas menuju meja makan untuk mengambil hpnya yang ia letakkan disana. Ia terdiam sejenak setelah mengetahui yang menelpon adalah Sasuke.

"Halo, Sasuke-san."

"Aku menyusulmu ke kantormu, tapi ternyata kau sudah pulang."

"Iya. Aku pulang lebih awal hari ini."

"Sekarang kau dimana?"

"Di rumah."

"Keluarlah. Aku di depan rumahmu."

Hinata terbelalak. Kakinya berlari kecil menuju jendela depan rumahnya dan benar saja, pria itu sedang berdiri di halaman rumahnya dengan sebuket bunga ukuran besar.

"Tunggu sebentar, Sasuke-san." Hinata mematikan telponnya, lalu kembali ke dapur untuk mematikan kompor. Setelah itu, bergegas keluar rumah dengan celemek yang masih melekat di badannya.

"Apakah aku mengganggumu?" Tanya Sasuke.

Hinata mengikuti arah tatapan Sasuke yang mengarah ke celemeknya. "Tidak juga. Aku hanya sedang menyiapkan makan malam. Ada apa Sasuke-san?"

Sasuke menyodorkan buket bunga. "Untukmu."

Hinata menghela napas panjang. "Sasuke-san, bukankah aku sudah bilang-"

"Terimalah bunga ini karena kau suka. Aku sudah bilang itu padamu."

Hinata terdiam sambil menatap ragu bunga itu.

"Aku selalu ingin berada di dekatmu, tapi aku akan pergi untuk perjalanan bisnis selama seminggu. Jadi biarkan bunga ini sebagai pengganti kehadiranku."

Hinata akhirnya mengambil bunga itu dari tangan Sasuke.

"Terima kasih." Kata Sasuke dengan hati senang.

Hinata tersenyum. "Sasuke-san aneh. Seharusnya aku yang berterima kasih, walaupun aku tidak menginginkannya. Semoga perjalanan Sasuke-san lancar."

Sasuke ikut tersenyum. "Kau membuatku semakin tidak ingin meninggalkanmu. Bagaimana bisa aku pergi tanpa merindukanmu?"

"Jangan seperti itu, Sasuke-san."

"Masuklah. Keluargamu akan telat makan malam."

"Baiklah."

"Beruntungnya keluargamu bisa merasakan masakanmu." Sasuke menghela napas panjang. "Aku pergi dulu."

Hinata menatap punggung Sasuke yang perlahan menjauhinya. Ia berpikir sejenak, lalu menahan pria itu.

"Tunggu!" Kata Hinata. Tangannya tergerak meraih lengan Sasuke untuk menahannya.

Sasuke berbalik. "Kenapa?"

"Kapan Sasuke-san berangkat?"

Sasuke melirik jam tangannya. "Dua jam lagi."

"Mampirlah dulu ke rumahku. Aku akan menyiapkan malam untukmu."

Sasuke menatap tak percaya pada Hinata. "Kau serius?"

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang