"Cepat!" Perintah Sasuke.
"Padahal tadi pagi kau baru bertemu Hinata, tapi masih saja tidak sabaran ingin bertemu dengan dia." Kata Sai kesal. "Kenapa harus repot-repot kesini, padahal kita bisa meminta bos itu ke kantor pusat? Pakai bawa bunga segala lagi!"
"Jangan banyak protes dan percepat jalanmu."
"Iya aku tahu!"
Kaki Sasuke mengetuk-ngetuk tak sabaran menunggu lift terbuka. Tak lama kemudian, lift langsung terbuka dan belasan orang langsung menghambur keluar. Karena terlalu ramai, Sasuke tak sengaja ditabrak seseorang yang juga keluar dari lift dan membuat buket bunga yang ia bawa terjatuh.
"Maaf." Kata pria yang menabrak Sasuke. Pria itu langsung mengambil buket bunga yang terjatuh tadi dan langsung memberikannya pada Sasuke. Setelah itu langsung bergegas pergi.
Sasuke terbelalak melihat pria yang menabraknya tadi. Rambut blonde dengan mata biru. Hati Sasuke langsung memanas.
"Sasuke?" Panggil Sai.
Sasuke masih terdiam dengan wajah yang menahan amarah.
"Kenapa kau marah begitu padanya? Dia hanya tidak sengaja menabrakmu. Ayo masuk." Kata Sai, lalu masuk ke lift dan memencet tombol 16.
"Dia..." Rahang Sasuke mengeras dan tangannya mengepal.
Sai panik melihat emosi Sasuke yang seakan meledak saat itu juga. "S-sasuke, tenanglah!"
Sesampainya di lantai 16, Sasuke langsung berlari menuju kantor Hinata. Tanpa basa-basi lagi, ia langsung memeriksa seluruh ruangan kantor dengan terburu-terburu.
"Sasuke-kun? Ada apa? Kenapa-"
"Hinata, apakah ada yang mengganggumu? Kau baik-baik saja disini?" Tanya Sasuke dengan wajah panik.
"Aku baik-baik saja."
"Kau yakin?"
Hinata menarik Sasuke menuju ruangannya, lalu menggenggam tangan Sasuke. "Kenapa Sasuke-kun seperti ini? Apa yang Sasuke-kun takutkan?"
Sasuke memeluk Hinata erat. "Kau yakin tidak ada yang mengganggumu disini?"
"Tidak ada. Sejauh ini pekerjaanku sangat lancar. Sebenarnya Sasuke-kun kenapa?"
Sasuke melepaskan pelukannya. "Aku hanya khawatir."
Hinata tersenyum. "Jangan khawatir. Semuanya baik-baik saja."
Hati Sasuke langsung tenang melihat senyum Hinata. "Syukurlah. Ini untukmu."
"Terima kasih, Sasuke-kun." Senyum Hinata semakin lebar saat menciumi buket bunga lavender itu. Bunga lavender menjadi bunga favoritnya sekarang.
"Ngomong-ngomong, ada apa Sasuke-kun kesini?"
Sasuke tersadar. "Ah! Aku harus ke ruangan bosmu sekarang."
"Pergilah! Sepertinya Sai-san sedang kesal karena menunggumu."
"Baiklah. Aku pergi dulu. Sampai bertemu saat pulang nanti."
Hinata mengangguk sambil tersenyum.
.
.
.
.
."Baik, aku mengerti." Kata Sasuke. "Tapi aku ingin mendengar langsung dari masing-masing kepala bagian di kantor ini."
Si bos mengangguk. "Baik, Uchiha-sama. Saya akan menyuruh mereka menyiapkan presentasi. Kira-kira Uchiha-sama kapan ada waktu lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
RomanceSasuke Uchiha, pria berumur 33 tahun itu jatuh cinta pada Hyuuga Hinata. Tapi sayangnya, si Uchiha yang terkenal angkuh dan sombong itu justru tidak berani mengungkapkannya sehingga Hinata menjadi milik orang lain. Hal itu membuat Sasuke hancur dan...