BAB 9

1.4K 218 38
                                    

"Sasuke-san," Hinata terus memencet bel apartemen Sasuke sampai ia mendapat respon dari si pemilik.

Sasuke terpaku sejenak melihat Hinata yang kembali.

"Maafkan aku." Kata Hinata cepat.

"Ketinggalan sesuatu?" Tanya Sasuke dengan suasana hati yang masih buruk.

Hinata tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Aku akan tinggal lebih lama disini."

Sasuke terdiam dengan tatapan tidak percaya.

"Aku akan menemanimu malam ini." Kata Hinata lagi.

Bagaikan mood swing, suasana hati Sasuke langsung berubah senang. Mulutnya sampai tidak mampu berkata-kata.

"Ayo kembali ke kamar." Hinata menarik Sasuke untuk melangkah menuju kamar.

"Katakan ini bukan halusinasiku atau sekedar mimpiku." Kata Sasuke. Ia mengerjapkan matanya untuk membuat dirinya sadar.

"Berbaringlah."

Sasuke berbaring dengan tatapan yang masih menatap Hinata tak percaya. "Hinata,"

Hinata menyelimuti Sasuke, lalu berbaring di sebelahnya. "Apakah aku selalu ada di pikiranmu dan di mimpimu, Sasuke-san?"

Sasuke berbaring menghadap Hinata yang berada disampingnya. Tangannya terangkat untuk menyentuh pelan pipi Hinata. 

"Setiap jam yang kulewati, selalu ada kau dipikiranku hingga menjadi mimpi indah ditidurku." Jawab Sasuke sambil tersenyum.

"Kali ini aku nyata, Sasuke-san. Aku benar-benar berbaring disebelahmu."

"Terima kasih. Aku mencintaimu, Hinata."

Hinata menatap dalam mata Sasuke. "Sasuke-san,"

"Hn?"

"Sasuke-san benar-benar mencintaiku?"

Sasuke menghela napas lemah. "Aku berani bersumpah atas nama leluhurku bahwa aku benar-benar sangat mencintaimu, Hinata."

Mendengar itu membuat perasaan Hinata senang. Tangannya tergerak meraih tangan Sasuke, lalu menggenggamnya. "Mau berpacaran?"

Sasuke terbelalak dan mendudukkan dirinya saking terkejutnya dengan pertanyaan Hinata yang terdengar seperti ajakan. Jantungnya sudah berdebar tak karuan. Ia menampar pipinya untuk mengetahui apakah ini sekedar mimpinya, khayalan, atau benar-benar nyata.

"Kenapa? Sasuke-san tidak mau?" Tanya Hinata sambil ikut duduk.

Sasuke menggeleng cepat. "Aku hanya terkejut."

Hinata tersenyum, lalu kembali menggenggam tangan Sasuke. "Jadilah pacarku. Aku ingin membalas cintamu."

Sasuke mengerjap-ngerjapkan matanya. "Kau serius?!"

Hinata mengangguk. "Tentu saja."

"Kau sudah jatuh cinta padaku?"

Hinata menghela napasnya. "Apakah itu penting sekarang? Aku tulus ingin membalas cintamu."

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang