BAB 10

1.5K 222 43
                                    

"Tempat apa ini?" Tanya Hinata sambil memasuki ruangan mewah yang terdiri dari tiga baris sofa lebar yang menghadap layar lebar.

"Private cinema." Jawab Sasuke sambil menuntun Hinata untuk duduk disampingnya.

Hinata mengelilingi pandangannya ke seluruh sudut ruangan yang bernuansa ungu neon. "Wahh... nyaman sekali disini. Tapi, apa ini tidak terlalu berlebihan? Berapa banyak biaya sewa yang Sasuke-kun keluarkan untuk semua ini?"

"Ini milikku, jadi tidak perlu mengeluarkan uang untuk menyewanya."

Hinata mengangguk. "Ohh... pasti Sasuke-kun sering nonton disini ya?"

"Tidak, ini pertama kalinya aku ke sini."

"Kenapa?"

"Aku tidak punya waktu untuk menonton film."

"Ohh... jadi ini Sasuke-kun beli untuk disewakan."

"Tidak. Kubeli untuk kupakai pribadi."

Hinata mengerutkan dahinya. "Lalu untuk apa Sasuke-kun beli ini? Apakah tidak sia-sia kalau tidak memakai aset pribadi yang kita punya?"

"Aku membelinya karena ingin nonton denganmu."

Hinata membelalakkan matanya."Jangan bilang... Sasuke-kun membelinya hari ini juga?!"

Sasuke tersenyum sambil merangkul Hinata. "Tidak perlu dipikirkan. Pemilik gedung ini kolegaku, jadi itu transaksi yang mudah."

Hinata tertunduk sambil memijat pelipisnya.

Sasuke langsung panik melihat Hinata yang tertunduk lemah. "Kau baik-baik saja?"

Hinata menggeleng. "Kepalaku terasa berat memikirkan berapa banyak uang yang Sasuke-kun habiskan hari ini. Perusahaan..., private cinema..."

Sasuke menggenggam tangan Hinata erat. "Jangan dipikirkan. Semua itu tidak sebanding dengan kesempatanku untuk bisa bersamamu."

Hinata mendongak dan menatap Sasuke yang tulus menatapnya. "Aku harap private cinema ini adalah benda mahal terakhir yang kau belikan karena aku."

"Kenapa? Kau tidak suka private cinema ini?"

Hinata menghela napas. Sebagai rakyat biasa menengah yang selalu berpikir keras sebelum membeli barang agar bisa memakai uang dengan efektif dan efisien, merasa bingung untuk menjawab pertanyaan itu.

"Kalau kau tidak suka, aku bisa mencarikan tempat yang lain." Kata Sasuke cepat.

Hinata menggeleng. "Bukan maksudku begitu. Aku suka. Aku hanya merasa tidak enak padamu. Aku-"

Hinata terdiam. Tiba-tiba ruangan menjadi gelap, kemudian layar lebar menampilkan tulisan 'selamat telah menjadi pasangan. Sasuke & Hinata.'

"Ada apa ini?" Tanya Hinata bingung.

Sedetik kemudian, lampu kembali menyala dan menampilkan dua orang wanita berseragam rapi sedang berdiri memegang sebuket bunga lavender. Yang satu lagi sebuah box kaca yang berisi kotak kalung beludru bewarna navy.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang