Author's POV
"Sudah siap?" tanya Edward.
Adel menautkan alisnya, ia bingung apa yang dimaksud oleh Edward.
"Kita jalan - jalan," kata Edward singkat.
"Jalan - jalan kemana?" tanya Adel.
Edward hanya terkekeh melihat wajah Adel yang bingung. Lalu, ia menarik tangan Adel keluar dan menuju ke parkiran mobil.
"Loh Edward, itu mobil siapa?" tanya Adel ketika tiba di depan mobil camping.
Edward hanya mengangkat bahunya, lalu membukakan pintu penumpang untuk Adel.
"Kamu serius gak mau jawab nih?!" tanya Adel sedikit kesal.
"Nanti kamu akan tau," jawab Edward datar.
Setelah Adel masuk, Edward memasuki mobil dan menyalakan mobilnya, lalu berangkat dan meninggalkan parkiran apartement.
Selama diperjalanan tidak ada pembicaraan sama sekali selain musik yang mengalun dari audio mobil yang tersambung dengan handphone milik Edward. Kali ini lagu yang terputar adalah It's you yang dibawakan oleh Ali Gatie
Lagu ini mengisahkan mengenai kisah sang penyanyi yang mencintai seseorang, namun bertepuk sebelah tangan. Dan ia berharap kisah cintanya yang sekarang. Adel sampai heran mengapa ada lagu itu di playlist milik Edward.
"Itu otomatis ada di dalam daftar putar saya, Adel," kata Edward singkat seakan - akan mengerti apa yang di pikirkan oleh Adel.
Adel yang mendengarnya tersentak dan hanya tersenyum memperlihatkan giginya kepada Edward.
Tidak terasa mereka memasuki hutan. Adel tersentak kaget dan menatap sekeliling yang ditumbuhi pepohonan. Lalu, ia memberhentikan mobilnya di pinggir sungai yang airnya sangat bersih. Adel nampak berbinar matanya, lalu ia turun terburu - buru meninggalkan Edward.
Edward turun dari mobil dan mulai memasang tenda yang di sediakan dari camping car tersebut. Ia mengeluarkan perlengkapan BBQ yang akan digunakan nanti. Lalu, ia mengeluarkan pancingan dan jaring ikan untuk memancing ikan di sekitar sungai. Untungnya, sungai yang mengalir itu tingginya hanya semata kaki.
Ia menatap ke arah Adel yang tengah bermain air sambil duduk di atas batu. Tidak terasa ada sedikit lekungan dibibirnya saat menatap Adel tersenyum. Bagi Edward, ia sangat manis. Tapi entah mengapa Edward masih belum mau berkata jujur kepadanya. Apa ia memiliki trauma?
Edward melepas sepatu dan melepaskan celana panjangnya yang hanya menyisakan celana pendek berbahan jeans. Ia menghampiri Adel sambil membawa peralatan pancingnya. Kemudia menyerahkan jaring ikan kepada Adel.
"Buat apa, Ed?" tanya Adel.
"Buat pancing ikan," jawab Edward singkat.
Mata Adel terlihat berbinar ketika Edward mengatakan memancing ikan. Lalu, Adel berdiri di tengah - tengah sungai dan memasukkan jaring ikan ke dalam air, berharap ada ikan yang akan masuk ke dalam jaringnya. Ketika merasa ada ikan yang masuk ke dalam jaringnya, Adel segera mengangkat jaringnya dan teriak heboh.
"Edwardd!! Aaaaa aku dapat ikan dong!" seru Adel bersemangat, lalu ia memasukkan ikan hasil tangkapannya ke dalam ember yang disediakan.
Edward hanya menatapnya bingung. Lalu, ia memiliki ide untuk berlomba siapa yang mendapatkan ikan lebih banyak harus menuruti apa saja yang ia mau selama satu hari penuh. Adel yang mendengarnya menyetujui. Lalu, mereka dengan gigih mencari ikan masing - masing untuk memenuhi ember mereka. Kehangatan hadir ketika Adel dengan sengaja menyipratkan air ke arah Adel. Mereka berdua tertawa melihat baju mereka basah karena Edward jatuh ke sungai karena tergelincir batu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Daddy
RandomHari ini, sungguh melelahkan. Pekerjaan hanya membuat saya lelah dan ingin segera merebahkan badan di kamar. Hm, mungkin ditambah cuddle dengan baby girl saya. Langkah kaki saya sudah sampai didepan pintu apartemen saya. Lalu, saya tekankan bel apar...