Part15

9K 494 4
                                    

Happy Reading ...

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka menanmpilkan Syifa yang keluar dari dalamnya hanya menggunakan handuk selilit diatas dada dan paha. Melvin yang sedang berkutat dengan laptopnya mendongak menatap Syifa dengan tatapan memukau.

Syifa yang belum mengetahui keberadaan Melvin. Ia semakin melap rambutnya dengan kain kering dan mengempaskannya kebelakang. Melvin yang melihat surga dunia didepannya susah payah menelan salivanya.

Syifa membuka kedua bola matanya. Karena, memang tadi matanya sedang tertutup. Syifa terlonjak kaget saat tatapannya bertubrukan dengan tatapan mata milik Melvin.

"Aaa! Melvin, lo ngapain di sini. Bego!" teriak Syifa dengan menyilangkan kedua tangan didadanya.

Melvin tersadar dari lamunannya. Dengan cepat Melvin turun dari tempat tidur dan mengambil sesuatu.

"Ah ..., gue mau ngambil, tissue. Yah, tissue," ujar Melvin dengan mengangkat tissue yang sedang di pegangnya.

Syifa menatap Melvin sinis. "Yaudah, keluar sana. Lo jangan mesum dong!"

Melvin tersenyum tipis. Kalau bukan karena gadis itu yang memancing nya, ia juga tidak akan seperti ini.

"Syifa, gue mau ngomong," ucap Melvin dengan suara berat dan serak.

Syifa tidak mengindahkan apa yang Melvin tanyakan, ia langsung berlari ke lemari pakaian untuk mengambil bajunya. Namun, baru saja ia ingin melangkah untuk kekamar mandi kembali. Kedua tangan kekar sudah mengurungnya hingga tubuhnya terapit oleh badan Melvin dan juga lemari.

Jantung Syifa berpacu lebih cepat dari sebelumnya. Syifa hanya diam kaku, ia dapat merasakan hembusan nafas Melvin di kepalanya.

"Me--melvin, jangan gini," guman Syifa lirih.

Melvin tidak bersuara. Ia membalikan tubuh Syifa untuk menghadap ke arah nya. Syifa gadis itu mehana nafasnya karena sangat dekat dengan wajah Melvin. Melvin terkekeh melihat gadis menegang.

"Nafas, jangan ditahan,"

"Nanti, kalo kamu mati, gimana?"

"Masa, aku masih muda udah jadi duda."

Syifa melongo melihat perubahan akan diri Melvin sekarang. Bahkan Melvin mengubah gaya bahasanya.

"Syifa."

"A--apa?"

"Kok, gugup sih?" tanya Melvin balik. Syifa menggerutu kesal didalam hatinya. Melvin kenapa sih?

"G--gue, mau pake baju. Awas!" tukas Syifa mulai kesal karena Melvin tidak merubah posisinya sedikit pun.

"Kalo gue gak mau?" Tolak Melvin semakin mendekatkan wajahnya.

"A--awas!"

Melvin tertawa kencang karena berhasil mengerjai Syifa. Melvin menjauh dari tubuh Syifa dan berbalik dengan tawa yang belurmreda.

Syifa terperangah melihat Melvin yang tertawa lepas itu. Jujur saja, hatinya sekarang menghangat saat Melvin sudah sedikit berubah.

"Nyebelin! Kesel gue!" ketus Syifa kesal. Kemudian berjalan masuk ke kamar mandi dengan menghentak-hentakan kakinya.

Melvin sontak menghentikan tawanya. Kemudian, terdiam dan berpikir. Apa yang gue lakukan?

"Oke, fiks. Gue gila. Haha ...!" tawa Melvin kembali pecah.

* * *

Prang!

Prang!

"MELVIN! LO MAU MASAK? APA MAU NGEHANCURIN DAPUR SIH?!" teriak Syifa yang barusan keluar dari kamar. Aktifitas tidur sorenya terganggu karena  ulah Melvin yang entah sedang berbuat apa di dapur.

Married By Accident (MBA_COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang