Happy Reading ...
Bugh!
"Berdiri kamu! Anak kurang ajar!" teriak Ayah Melvin yang sedang menghajar brutal anaknya.
Melvin lelaki itu. Sudah, tidak berdaya. Ia terima apa yang akan di lakukan Ayahnya. Bahkan, jika Ayahnya membunuhnya ia siap.
"Sekarang dimana, Syifa?!" bentak Ayahnya menarik kerah baju Melvin.
Melvin menangis sejadi-jadinya, "M--melvin, gak tau ...,"
Bugh!
Plak!
"Kenapa kamu jadi seperti ini, Melvin?!"
"Mas ... ud---"
"Diam kamu! Dia memang pantas di kasih pelajaran!" bentaknya kepada istrinya.
"Maafin, Melvin Pa ...."
Sekali lagi lelaki paruh baya itu memberikan tamparan kepada Melvin. Sehingga membuat bibirnya pecah.
"Anak tidak berguna! Sekarang kamu tinggal di jalanan! Jangan bawah uang sepeserpun! Dan apartemen? Papa ambil kembali!"
Seakan dunia Melvin terhenti. Apakah ini karma? Yah, tidak salah lagi. Melvin hanya bisa mengangguk pasrah jika dia akan menjadi miskin seketika. Sekarang ia tidak punya apa-apa, sekarang ia hanya mempunyai baju di badan saja. Semua aset di ambil alih oleh Ayahnya. Mulai dari, apartemen, mobil, handphone, uang, pakaian, kartu ATM, dan sebagainya.
Ibu Melvin hanya menangis menyaksikan semua itu. Ia juga sangat kecewa kepada putranya kenapa bisa melakukan itu. Syifa, gadis yang sangat baik. Tetapi, kenapa Melvin menyia-nyiakan gadis berhati malaikat itu.
Bugh!
Tubuh Melvin terlempar jauh saat Ayahnya menendang perutnya dengan sangat kuat.
"Pergi kamu dari rumah saya! Saya jijik melihat anak seperti kamu!"Setelah selesai mengatakan itu. Beliau pergi meninggalkan anak dan istrinya di ruang keluarga.
Melvin mendongak menatap Ibunya berharap sang Ibu memeluknya sekali saja. Namun, itu semua tidak terjadi. Ibunya pergi meninggalkan Melvin sendiri. Melvin menenggelamkan kepalanya di kedua lututnya. Tubuhnya bergetar hebat akibat menangis. Ia menyesal. Sangat, Menyesal. Karma Allah sangat-lah, pahit. Dan Melvin merasakannya sekarang.
* * *
Melvin sedang berjalan di trotoar seorang diri. Dengan penampilan yang begitu acak-acakan.
Ctar!2
Suara petir bergemuruh, di susuli dengan hujan yang begitu deras dan lebat. Melvin lelaki itu sedang berjalan tak tentu arah. Ia tidak tau harus kemana? Ia tidak punya apa-apa lagi, untuk makan saja ia tidak punya sama sekali. Lalu? Bagaimana ia bisa bertahan hidup? Jalan satu-satunya, ia harus mencari pekerjaan. Apapun itu yang penting halal. Dan ia bisa makan.
Kruk ...
Melvin memegangi perutnya yang sudah berbunyi minta di isi makanan. Ia hanya bisa bersabar dan bertahan hari ini untuk tidak makan.
"Syifa ... kamu di mana?" guman Melvin yang tidak berhenti menangis.
Semua kenangan antara dia dan Syifa selalu teringat di pikirannya. Ia rindu sosok istrinya, ia rindu masakan Syifa, ia rindu pelukan, ia rindu semuanya.
"Sayang ... aku menyesal, ku mohon kembali ...."
"Maaf 'kan, aku Syifa ... aku suami yang gak berguna, aku gak berguna." Melvin terisak tidak perduli dengan hujan yang membasahi tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident (MBA_COMPLETED)
RomansaFOLLOW ME✔ Pernikahan antara dua orang manusia, hanya karena kesalah pahaman yang membuat mereka terikat dalam satu ikatan suci dan halal. Penasaran? Baca aja yuk.