Happy Reading ...
Terdengar di kedua telinga Syifa tawa dari ruang keluarga. Syifa gadis itu hanya menatap kedua sejoli itu dari jauh yang sedang menjahili satu sama lain.
"Vin, kamu inget gak? Waktu itu kamu nangis pas naik pohon gak bisa turun," ucap Alexa yang mendapat tawa dari Melvin.
"Kamu jahil ya, mentang-mentang hebat panjat pohonnya," tutur Melvin mengacak rambut Alexa gemas.
Syifa mendengar semua percakapan mereka. Merasa sesak, Dengan penuh tekad Syifa berjalan mendekat dan duduk di salah satu sofa terpisah. Kedatangan Syifa membuat Melvin dan Alexa diam. Syifa gadis itu menatap kedua orang itu dengan alis terangkat.
"Kok diam? Gak di lanjutin?" tanya Syifa dengan tangguhnya melihat pemandangan di depannya itu. Suaminya bersama wanita lain. Wah ... hebat!
Dapat Syifa lihat Alexa menatapnya tajam. Syifa tersenyum sinis menatap Alexa balik.
"Senang banget? Godain suami orang?" ujar Syifa merendahkan.
"Sy---"
"Apa? Mau belain dia lagi? Kamu sadar diri dong! Kamu itu udah punya istri!" bentak Syifa memotong ucapan Melvin.
Melvin mengangkat alisnya, "Trus? Kalo aku udah punya istri kenapa? Dia juga cuman sahabat aku." Santai sekali Melvin menjawabnya.
"Emang ada sahabat, seharian nempel mulu? Ada gak!"
"Kamu kenapa sih jadi gini?!" marah Melvin menatap Syifa.
Gadis itu hanya mengangkat kedua bahunya acuh, "Gak usah sok gak tau! Tanya aku kenapa kayak gini? Yah, ngaca bangsat!" seru Syifa meninggalkan Melvin dan Alexa.
Melvin mengacak rambutnya frustasi, "Ca, Syifa berubah," lirih Melvin menatap Alexa.
Alexa mengusap punggung Melvin, "Udah, gak papa, mungkin dia belum bisa nerima aku." Dramanya dengan memasang muka sok sedih.
"Cih! Drama Queen!" teriak Syifa dari atas tangga kemudian berlalu masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamar Syifa mengambil ponselnya dan langsung menelpon Aurel. Ia akan curhat semuanya kepada Aurel.
"Halo."
"Iya, kenapa Fa?" Tanya Aurel di sebrang sana.
"Rel, Melvin berubah," cicit Syifa pelan dan melirih.
"Berubah? Maksudnya gimana?"
"Dia berubah gara-gara ada Alexa," jengahnya saat menyebut nama itu.
Aurel terdiam sebentar.
"Rel? Lo masi di situ 'kan?"
"Akh ... iya kok, Alexa? Sahabat Melvin?"
Syifa membelalakan matanya saat Aurel tahu Alexa sahabat Melvin.
"Iya, lo tau?"
"Waktu gue masih sama Melvin, dia juga sering cerita tentang Alexa. Dan dia selalu bilang, dia bakal nunggu Alexa."
Deg!
Sampai segitunya?
"Trus? Trus?"
"Dia juga bilang sama gue, di gak bakal biarin siapapun nyentuh sahabat kecil dia," jelas Aurel
"Kok nyesek, ya?" guman Syifa yang masih bisa di dengar oleh Aurel.
"Syifa? Gue minta sama lo, jauhin Alexa dari Melvin. Karena gue tau. Alexa orang gak baik," ucap Aurel lagi-lagi memperingati Syifa.
"Tapi gue makan hati terus, Rel. Liat mereka berdua bermesraan."
"What?! Alexa di apartemen lo?" tanya Aurel kaget.
"Heum ...."
"Lo harus hati-hati, Fa." Peringat Aurel dengan suara cemas.
"Iya, makasih Rel," ujar Syifa. Ia sangat legah karena bisa berbagi cerita dengan orang lain.
Tut!
Syifa mematikan panggilannya dan langsung saja merebahkan tubuhnya kemudian ia menutup kedua matanya. Soal Melvin? Percuma saja Syifa menyuruhnya tidur. Ia masih mau bersama sahabatnya itu.
Jam menunjukkan pukul 00.00 WIB. Syifa terbangun dari tidurnya. Ia menoleh ke samping tetapi tidak menemukan Melvin berada di sampingnya. Dengan cepat Syifa beranjak dan keluar kamar. Matanya memanas melihat Melvin sedang tidur di sofa dengan posisi sedang memeluk Alexa.
Habis sudah kesabaran Syifa. Ini sudah lewat batas. Alexa sudah keterlaluan.
Dengan gesit Syifa menarik Melvin dan menampar Alexa hingga membuat Alexa meringis. Sukses membuat Melvin menatap tajam ke arahnya.
"Keterlaluan! Ini gak bisa aku biarin. Melvin!" tekan Syifa menatap penuh amarah kepada Alexa.
Dengan langkah pelan Syifa mendekat pada Aurel. "Lo udah nguji kesabaran gue, sekarang rasakan ini!"
Plak!2
"Berhenti!"
Bugh!
"Diam! Kamu diam Melvin. Aku udah gak tahan dengan apa yang kalian lakukan! Dasar biadab. Di mana urat malu kalian?! Ha?! Kamu hanya seorang sahabat tidak lebih. Bersikaplah se-wajarnya! Sedangkah kamu Melvin?!" bentak Syeira menatap Melvin.
"Kamu sudah beristri. Tapi kamu tidur dengan wanita lain? Apakah itu pantas?"
Melvin lelaki itu hanya diam. Sementara Alexa meringis kesakitan.
Plak!
"Sekarang juga lo keluar dari sini!" teriak Syifa menggema di dalam ruangan tersebut.
"Syifa, stop!"
"Aku bilang diam!"
"Lo keluar sekarang." Syifa menyeret lengan Alexa dengan kuat. Sehingga membuat Alexa menangis.
"Syifa dia gak akan pergi!" teriak Melvin membuat langkah Syifa terhenti.
Syifa berbalik menatap Melvin. "Kenapa gak boleh?" tanya Syifa.
"Karena dia lebih penting dari pada kamu!"
Deg!
Begitukah? Oh ya, Syifa paham. Dia hanyalah seorang yang tidak sengaja menikah dengan Melvin.
"Haha ...! Kamu berubah. Vin. Berubah! Aku kecewa sama kamu!" seru Syifa dengan air mata yang sudah mengalir. Alexa gadis itu tersenyum licik saat Melvin membelanya mati-matian. Tapi dia juga harus hati-hati karena lawannya begitu kuat.
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident (MBA_COMPLETED)
RomanceFOLLOW ME✔ Pernikahan antara dua orang manusia, hanya karena kesalah pahaman yang membuat mereka terikat dalam satu ikatan suci dan halal. Penasaran? Baca aja yuk.