Lagi ada ide nih wkwk
Maaf kalo ada typo
Enjoy
"Kau tidak kesurupan kan?" Rose memegangi kening Eunha.
"Atau mungkin kepalamu pusing?" Junhoe ikut-ikutan bersuara. Sementara Sinb sedang bisik-bisik dengan Rose.
"Kalian ini kenapa sih?" Tanya Eunha santai dengan tangan yang sibuk memasukkan makanan ke mulut.
"Bukankah kau bilang Ibumu melarang kau makan selain dari sekolah, rumah atau restoran mewah? Supaya gizi dan kebersihannya terjamin. Begitu kan?" Sinb menelan ludahnya. Ia sangat yakin sahabatnya ini sedang bermasalah otaknya.
"Kan sekarang aku sudah menikah," jawab Eunha ringan.
Ketiga temannya saling bertatapan bingung. "Apa hubungannya kau menikah dengan kau makan jajanan pinggir jalan?"
"Orangtuaku tak lagi bertangungjawab padaku. Jungkook yang bertanggungjawab. Jadi aku cukup izin Jungkook saja, selesai urusan. Ah ternyata menikah itu enak juga. Kenapa tidak dari dulu saja aku menikah?"
"Kok aku tidak paham sih," Junhoe menggaruk kepalanya.
"Bodoh kau!" Sinb dan Rose menggeplak kepala Junhoe dengan geram.
"Maksudnya, Eunha bebas melakukan yang dia mau karena sekarang yang berhak memberi izin itu Jungkook selaku suaminya, bukan lagi orangtuanya."
Junhoe mengangguk. Tampak memahami penjelasan temannya. "Ah begitu. Tapi Eunha,menikah itu tidak sesederhana yang kau pikirkan. Bukan hanya sekedar kau bebas melakukan yang kau mau selama suamimu mengizinkan."
"Aku tahu. Tapi aku bisa apa? Jungkook sendiri sudah membuat Batasan jelas untukku. Yang kulakukan ini namanya adaptasi. Supaya aku juga tidak stress. Kan aku tidak bisa merubah takdir, yang bisa kulakukan hanyalah menerimanya dan berusaha bertahan saja."
Sinb, Junhoe dan Rose diam-diam menahan sedih atas nasib Eunha. Tapi di sisi lain mereka bangga bahwa temannya yang manja dan penurut ini ternyata memiliki mental yang kuat dan pikiran yang begitu positif.
"Kalau begitu, makan yang banyak." Junhoe mengambil sepotong kimbab dan menyuapi Eunha.
"Benar, makan sepuas yang kau mau. Aku bisa meminta Eommaku memasakkan apapun yang kau mau! Sekarang kau bisa makan kan tanpa larangan." Sinb mengepalkan tangannya.
"Aigoo Eunhaku makannya lahap sekali, Eunha lapar ya? Ayo makan lagi!" Rose ikutan menyuapi Eunha.
"EUNHA-YA! JUNG EUNHA!"
Sebuah teriakan membuat kegiatan makan ke-empat sahabat ini terhenti. Sinb, Rose dan Junhoe menatap sinis pada sosok yang mengeluarkan teriakan. Sementara Eunha sendiri masih makan dengan lahap dan santai. Tampak tidak terganggu sama sekali.
"ASTAGA JUNG EUNHA! AKU MENCARIMU KEMANA-MANA!"
"Jeon Jungkook, kau ini berisik sekali. Kau tidak lihat Eunha sedang makan?" Cibir Rose.
"Kau bahkan tidak boleh mengganggu anjing yang sedang makan," sambung Junhoe.
Sinb berdecak kesal lalu memberikan Eunha sebotol air. "Eunha-ya, minum dulu. Nanti kau tersedak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at the Second Sight
General FictionLahir dari keluarga Chaebol, Eunha memiliki segala yang diimpikan banyak Gadis. Tapi sesungguhnya, hidupnya tidak seindah kelihatannya. Dari kecil ia hidup sesuai keinginan keluarganya. Meski begitu, Eunha menerima semuanya. Eunha percaya kalau menu...