Chapter 29

562 91 17
                                    


Halo Teman-teman. Aku update lagi ni. Enjoy yaa ^^



"Ada yang habis ke rumah Mertua sama suami. Ekhem," ujar Junhoe sok dramatis. Pakai berdehem segala. Eunha yang kesal melihatnya, langsung menoyor kepala Junhoe.

"Rasakan!" Kata Eunha puas melihat Junhoe kesakitan.

"Memang pantas sih!"

"Tambah lagi! Atau perlu aku dan Rose bantu?"

Junhoe melotot. "Hwang Sinb!"

"Mau apa kau?" Tantang Sinb. "Kau buka mulut sekali lagi, sana beli makan sendiri. Jangan makan Ttokboki Ibuku!"

"Memang enak!" Rose menjulurkan lidahnya sambil memasukkan beberapa potong Ttokboki ke mulutnya.

"Jangan begitu dong," Junhoe berkata dengan suara imut.

"Terserah!" Sinb memasukkan sepotong soondae ke mulutnya. "YA GOO JUNHOE!" Teriak Sinb. Ia spontan berdiri dan langsung mengejar Junhoe yang telah mencuri kotak bekalnya. "KEMBALIKAN!"

Rose tertawa kecil. "Biarkan saja dua orang itu. Kalau sehari tidak berteriak, tenggorokan mereka pasti sakit."

"Astaga," Eunha menggelengkan kepalanya. "Lebih baik aku makan. Suapi akuuu. Aaaaaa....." Eunha membuka mulutnya lebar-lebar. Membuat Rose gemas setengah mati melihat keimutannya.

"Baiklah. Baiklah. Nona mau apa?"

"Itu!" Eunha menunjuk sepotong Kimbap dengan suara imut.

"Oke. Ini dia...Aaaaa. Aduh pintarnya!" Dengan gemas Rose mengelus kepala Eunha. "Ngomong-ngomong, bagaimana kemarin?"

"Baik-baik saja. Orangtua Jungkook baik sekali padaku."

"Lalu kau tidur dimana?"

"Satu tempat tidur dengan Jungkook. Terpaksa. Tapi aku menaruh Coco di tengah."

"Lalu kenapa mukamu masih kusut?"

"Aku sudah keliling kemana-mana. Tapi aku masih bingung mau jadi apa. Padahal nanti sudah harus bertemu Younghoon."

"Younghoon? Akhir-akhir ini kau suka sekali membicarakannya. Kalian sering bertemu?"

"Sering!" Eunha mengangguk antusias. "Younghoon sering membantuku untuk belajar."

"Oh, pantas saja akhir-akhir ini nilaimu naik."

"Kok kau tahu?"

"Junhoe cerita padaku dan Sinb.  Ayahnya bilang Ayahmu menaikkan gaji seluruh karyawannya 10% karena gembira nilaimu naik drastis."

"Astaga Ayah!" Eunha menunduk malu. "Tapi Ayahku diam-diam saja tuh padaku."

Rose mengangkat bahunya. "Malu mungkin."

"Mungkin."

"Lalu, kau masih sering bertemu Younghoon?"

"Masih dong. Aku dan Younghoon kan punya perjanjian," Celoteh Eunha Panjang kali lebar. Ia bercerita dengan semangat mengenai kegiatannya bersama Younghoon.

Rose menarik napas Panjang. Ia berdoa dalam hati, supaya apa yang ia takutkan tidak terjadi. "Bagaimana perasaanmu ke Younghoon?"

"Perasaan?" Tanya Eunha bingung. "Younghoon teman yang baik dan menyenangkan. Kami juga sering bertukar pesan------"

Love at the Second SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang