"EOMMONI, TTOKBOKI ANDA YANG TERBAIK!"
"BERISIK GOO JUNHOE!" Sinb menggeplak kepala Junhoe.
"Kau juga berisik Hwang Sinbi!"
"YA EOMMA!"
"Makanlah yang banyak anak-anak! Kalian sudah bekerja keras di sekolah."
"NEEEE!" Dengan perasaan senang, ke-4 sahabat itu makan dengan lahap. Kedai orangtua Sinb memang tempat nongkrong paling asyik. Apalagi Orangtua Sinb sudah menganggap mereka anak sendiri.
"Sinbi-ya, kau dan teman-temanmu butuh sesuatu lagi? Kalau tidak, aku akan ke belakang dulu membantu Bibi mmbuat Kimchi."
"Tidak Younghoon-ah."
"Younghoon-ah, kau bisa bergabung kesini kalau sudah selesai ya!" Ajak Junhoe ramah. Younghoon hanya mengangguk sambil tersenyum. Ia menyukai teman-teman Sinbi. Mereka menganggapnya sebagai teman juga. Tidak pernah merendahkan dirinya walaupun Younghoon hanya anak yatim piatu yang bersekolah di sekolah biasa.
"Ngomong-ngomong, Ibuku cerita. Kemarin Younghoon ditawari Beasiswa di Jerman!"
"Dia pintar sekali ya! Padahal dia harus bekerja juga. Aku sungguh kagum padanya,' sahut Rose.
"Dia sangat ulet. Walau tanpa orangtua ia bisa Sukses!" Sambung Eunha.
"Kadang-kadang aku suka minta diajari oleh Younghoon. Pantas saja mereka bersedia menunggunya setahun lagi hingga lulus untuk ke Jerman!"
Eunha baru akan berbicara lagi Ketika ia merasa hp-nya bergetar. "Ne Eomma?"
"Eunha-ya, kau masih di kedai Sinbi?"
"Iya. Apakah aku harus pulang sekarang?"
"Kau bisa disana 1 jam lagi sesuai perjanjian kita sayang. Tapi beritahu temanmu sekalian. Mereka diundang ke Pesta keluarga kita hari Minggu besok di Jeju. Biar Sinbi, Junhoe dan Rose nanti naik Pesawat Pribadi kita saja hari Sabtu."
"Arasso Eomma! Aku akan memberitahu mereka."
"Jangan lupa 1 jam lagi kau harus pulang ya. Hari ini Appa pulang cepat. Kita akan makan bersama. Oppa-mu dan Seulgi juga akan menginap di rumah supaya hari Jumat kita berangkat bersama."
"Baik Eomma."
"Kenapa kenapa?"
"Apakah kau disuruh pulang?"
"Bukankah katamu kau bisa disini sampai jam 5?"
Eunha tertawa. "Tenang teman-teman. Eomma-ku Cuma bilang kalian diundang ke Pesta keluargaku hari Sabtu besok. Sinbi-ya, kau juga ikut ya. Nanti baju pesta kalian biar diurus oleh Bibi Han."
"Ah aku ingat Ayahku bilang ada acara keluargamu di Jeju. Kupikir hanya orang-orang tua saja yang datang."
"Tidak. Kalian bisa naik pesawat pribadi keluargaku. Ibuku bilang sudah mengaturnya."
"Oh yasudah kalau begitu. Baru saja aku mau beli tiket."
"Ckckck," Sinbi berdecak. "Kalian bicara pesawat pribadi dan tiket pesawat seperti mau naik Bis saja. Dan kau Jung Eunha, baju pesta kami diurus Bibi Han? Astaga lama-lama aku jadi ikutan gila karena berteman dengan kalian!"
Junhoe tertawa. "Sinbi-ya, masa kau belum terbiasa juga sih?"
"Apalah dayaku yang minta tambahan uang jajan serratus won saja Ibuku langsung teriak-teriak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at the Second Sight
General FictionLahir dari keluarga Chaebol, Eunha memiliki segala yang diimpikan banyak Gadis. Tapi sesungguhnya, hidupnya tidak seindah kelihatannya. Dari kecil ia hidup sesuai keinginan keluarganya. Meski begitu, Eunha menerima semuanya. Eunha percaya kalau menu...