Chapter 5

701 113 6
                                    

"Eunha-ya, bangun! Bangun!"

Mata Eunha langsung menyipit kala sinar matahari menembus masuk kamarnya. Sayup-sayup ia melihat Sang Ibu yang membuka gorden kamarnya. Sementara Seulgi berada di sebelahnya. Berusaha membangunkannya.

"Eomma! Eonni! Aku masih mengantuk. Bukankah acaranya jam 10? Ini masih jam 6 pagi astaga!"

"Seulgi-ya, tolong buatkan Susu Coklat panas untuknya. Biasanya ia mau bangun setelah minum itu."

"Ne Eommoni." Seulgi menyiapkan susu coklat kesukaan Eunha dan memberikannya kepada Adik Iparnya itu. "Minum dan bangunlah Eunha-ya. Eonni akan membantumu bersiap!"

"Memang mau kemana? Aku kalau berdandan hanya butuh 10 menit. Biarkan aku tidur!"

"Astaga anak ini!" Irene memukuli pantat Eunha. Tapi Eunha malah semakin masuk ke dalam selimut. "JUNG EUNHA!"

"Eommoni jangan!" Seulgi menghentikan Irene yang akan menyiram segelas air ke muka Eunha. "Coba aku bangunkan sekali lagi Eommoni." Seulgi berusaha menyabarkan Irene yang wajah putihnya memerah karena marah.

Seulgi lalu membuka selimut Eunha dan mengelitiki telapak kakinya. BERHASIL! Akhirnya Eunha terbangun. Sepasang mertua dan menantu itu tersenyum gembira melihat Eunha akhirnya duduk dan mulai menghabiskan susunya.

"Dasar anak nakal! Cepat mandi! Eomma akan menunggumu disini! Cepat!" Eunha berjalan ke kamar mandi sambil sempoyongan. 5 menit kemudian, ia keluar, membuat Ibu dan kakak iparnya terkejut bukan main. "EUNHA-YA, KAU MANDI APA HANYA 5 MENIT!"

"Tapi aku sudah selesai!"

"Jangan-jangan kau tidak mencuci rambutmu?"

"Rambutku baru saja kucuci 3 hari lalu Eomma!"

"DASAR JOROK! SEULGI-YA, PAKSA DIA MASUK KAMAR MANDI DAN KITA CUCI RAMBUTNYA!"

****

Eunha merengut kesal. Sudah pagi-pagi ia harus bangun, eh Ibunya emaksanya cuci rambut. Dan sekarang ia malah didandani oleh sekelompok orang dari salon langganan Ibunya.

"Eomma, kita hanya pergi ke pesta biasa! Kenapa harus berlebihan begini sih? Seperti mau menikah saja!"

"Sudah. Kau menurut saja oke?"

"Tapi aku lapar!"

"Eunha-ya," Seulgi mencoba membujuk Eunha. "Eonni ada roti coklat keju kesukaanmu. Makan ini dulu ya! Ini masih panas lho. Tadi pagi Eonni memintanya dari dapur hotel. Lihat! Enak kan baunya?" Seulgi mendekatkan roti yang sudah ia siapkan kalau-kalau Eunha ngambek itu ke dekat hidung Eunha. Melihat mata Eunha berbinar, Seulgi langsung lega. "Eonni suapi mau?"

Eunha mengangguk seperti anak kecil. Seulgi lalu menyuapinya sedikit sedikit sampai akhirnya Eunha selesai dirias. Setelah itu, ia memakai gaun berwarna putih. Seketika seisi ruangan terpana. Betapa cantiknya putri satu-satunya Jung Suho itu.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love at the Second SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang