Terimakasih atas doanya kemarin. Alhamdulillah Ibuku sudah di rumah, lagi masa penyembuhan.
Semoga teman-teman dan keluarga juga selalu diberkahi kesehatan yah.
Chapter kali ini lebih panjang dari biasanya. Soalnya mau kupotong untuk masuk next chapter, kok rasanya ga pas. Yasudah disini aja. Anggap aja bonus.
"Woahhh hari yang menyenangkan!" Eunha merentangkan tangannya ke atas. Seharian ini ia bersama Jungkook dan keluarganya pergi kesana kemari. Eunha begitu dimanja, Dibelikan banyak barang. Maklum, sudah lama Chanyeol dan Wendy menginginkan anak perempuan. Makanya begitu Eunha menjadi menantu mereka, gadis itu langsung diistimewakan.
"Iya, kau senang. Aku yang pegal," gerutu Jungkook. Ia dan Soobin hari ini tugasnya membawa belanjaan Wendy dan Eunha. Chanyeol bukannya membantu malah mengompori Wendy supaya membelikan Eunha lebih banyak barang.
"Sekali-sekali ini. Anggap saja olahraga," respon Eunha santai.
Jungkook melotot. Ia lalu menaikkan lengan bajunya. "Kau tidak lihat ototku sekekar ini? Ada juga kau yang butuh olahraga!"
"Iya. Iya. Sudahlah aku Lelah. Aku mau tidur." Eunha membaringkan tubuhnya. Mencari posisi yang nyaman untuk tidur. "Oh iya," Gadis itu Kembali menatap Jungkook. "Kau jangan memindahkan Coco lagi. Pakai ditutupi syal segala. Memangnya ada apa dengan Coco?"
"Aku tidak suka boneka itu. Pandangannya seakan mengejekku!" Jungkook berusaha menarik Coco tapi Eunha menahannya setengah mati.
"Apa salah Coco padamu!" Jerit Eunha.
"Terserah. Aku tidak mau melihatnya disini!" Jungkook Kembali menarik boneka dalam pelukan Eunha.
"Awas kau," kata Eunha kesal. "EOMMAAAAAA...APPAAAA...JUNG.....mpphhhh!"
"Iya iya. Biarkan Coco disini!" Jungkook bergegas menutupi mulut Eunha supaya tidak berteriak lagi. Yang ada ia akan dimarahi Wendy dan Chanyeol. Jangan sampai kartu kebanggannya juga disita oleh Ayahnya itu.
"Nah begitu kan enak. Sudah ya," Eunha tersenyum lalu mulai memejamkan matanya.
"Cih," dengus Jungkook kesal. Baru saja tubuhnya terasa segar karena habis mandi, eh malah beruang sialan itu ikutan tidur bersamanya. Jungkook benci Coco. Beruang itu seakan mengejeknya setelah apa yang ia lakukan beberapa hari yang lalu. Untungnya Eunha gampang dikibuli. Jadinya dengan berbagai penjelasan yang tumpeng tindih pun, gadis itu percaya. Jungkook sendiri tidak mengerti mengapa ia melakukan itu. Sudahlah, anggap saja khilaf. Jangan sampai Jungkook mengkhianati Chaeyeon. Megkhianati Gadis kecilnya.
Pemuda tampan itu lalu meraih ponselnya untuk mengecek pesan. Siapa tahu ada pesan penting. Tepat setelah ponselnya menyala, Jungkook kaget sekali. Chaeyeon beberapa kali mengiriminya pesan. Ia spontan menepuk kepalanya. Astaga. Saking padatnya kegiatan hari ini, ia sampai lupa mengabari Chaeyeon.
Jung Chaeyeon❤️
Jungkook-ah. Bagaimana harimu? Apakah menyenangkan?
Ibuku mengundangmu makan malam hari ini. Kau bisa kan?
Jung Chaeyeon❤️
Jungkook-ah. Kau sedang apa? Kenapa belum membalas?
Kau bisa kan?
Jung Chaeyeon❤️
Jeon Jungkook. Kau baik-baik saja kan?
Jung Chaeyeon❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at the Second Sight
General FictionLahir dari keluarga Chaebol, Eunha memiliki segala yang diimpikan banyak Gadis. Tapi sesungguhnya, hidupnya tidak seindah kelihatannya. Dari kecil ia hidup sesuai keinginan keluarganya. Meski begitu, Eunha menerima semuanya. Eunha percaya kalau menu...