42 - Two People Without Relationship

203 26 7
                                    









Happy Reading




••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••



Park Seojoon masih betah berada di ruang kerjanya. Matanya terus menerus fokus menatap layar komputer di depannya yang terus menyala setelah beberapa jam dihidupkannya. Tulisan-tulisan kecil serta angka-angka yang nominalnya banyak membuat kepalanya seakan ingin pecah.

Pekerjaannya semakin hari semakin menumpuk, apalagi dengan ketidakhadiran seorang gadis selaku Asistennya yang biasanya selalu membantu dirinya. Saat itu pula Seojoon menyadari pentingnya pekerjaan Asisten baginya.

Ayahnya sempat menyuruh Seojoon untuk memperkerjaan asisten baru, namun permintaan itu langsung ditolak mentah-mentah oleh Seojoon. Ada rasa tidak suka saja jika ada orang lain yang menggantikan posisi Jiwon sebagai asisten profesionalnya.

Fokus kerja Seojoon sedikit terhambat akibat suara ketukan pintu. Matanya berdalih dari layar komputer menuju ke asal suara. Tanpa aba-aba darinya pintu itu sudah berderak sedikit terbuka dan tampaklah seorang wanita paruh baya cantik muncul disana.

"Eomma?" Seojoon lantas berdiri dari duduknya ketika melihat ibunya datang, "Tumben sekali ibu kesini, ada apa?" Ia bergegas mendekati wanita pertama yang disayanginya itu dan langsung mengambil barang bawaan ibunya dari tangannya.

Seojoon meletakan barang yang diyakini lauk pauk untuknya di atas meja. Ia sudah lama tidak bertemu ibunya, biasanya dirinyalah yang akan mengunjungi orang tuanya langsung ke rumah.

"Aigoo... lihatlah wajahmu, kenapa kau kurus sekali." Tangan Inha tidak tahan untuk memegang rahang anaknya yang menjadi semakin tirus.

"Aku sudah dengar dari ayahmu. Jiwon mengundurkan diri, dan kau sekarang tinggal sendirian lagi."

Setelah tahu jika anak semata wayangnya tinggal sendirian lagi, Jung Inha—ibunya— jadi khawatir dan langsung segera membawakan lauk untuk Seojoon.

"Ya, begitulah." Balas Seojoon dengan senyum tipisnya.

Inha bisa melihat bagaimana perbedaan anaknya ketika ia bekerja sama Jiwon dan tidak. Ia bisa merasakan kacaunya anak tampannya ini, kentara sekali dari segi wajahnya. Tampak dari bawah matanya yang menghitam, juga kumis tipisnya yang mulai tumbuh. Ah, Seojoon pasti kesulitan harus bekerja sendirian lagi.

"Tadinya ibu ingin langsung membawakan lauk ke rumahmu, tapi karena ibu yakin kau tidak ada dirumah jadi ibu pergi saja ke kantormu. Sekalian untuk melihat anak kesayanganku."

Mereka kini sudah duduk di sofa, Seojoon menyuruh ibunya agar beristirahat sebentar.

"Ne, terimakasih, Eomma." Kata Seojoon tersenyum lembut. Ia bersyukur mendapatkan seorang ibu yang luar biasa.

"Seojoon-ah, kau pasti lelah, kan?" Tanya Inha membuka pembicaraan.

"...."

"Dengan keadaanmu sekarang, ibu tidak dapat membantu apa-apa. Maafkan ibu, ya."

Wanita itu mengerti dengan kondisi perusahaan yang kini hampir berada pada titik terendah. Ia memang tidak mengerti apapun tentang hal berbau pekerjaan anaknya, tapi ia selalu berdoa agar suami dan anaknya berhasil mengatasi masalah ini.

Can I See You Again? (Park Seojoon X Kim Jiwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang