44 - Come To My Place

183 26 3
                                    







Happy Reading





••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••



       "Aku tidak bisa tidur disini!"

Jiwon terus mengulangi kalimat itu lagi dan lagi. Awalnya Jiwon sedikit khawatir karena dia sudah melanggar janjinya untuk bisa berhenti menemui Park Seojoon, tetapi karena tuntutan rasa cemasnya akan kondisi pria itu hari ini, Jiwon rela melanggar kesepakatannya.

       "Wae?"

Nada cemberut sekaligus kesal dapat didengar saat itu juga. Jiwon menggigit bibir bawahnya gugup, bingung harus menjawab apa. Terlihat Seojoon yang masih setia menunggu respon, berharap jika Jiwon tidak akan berbohong tentang kondisinya.

       "Karena... rumahku kosong." Balas Jiwon melirik kesamping.

Itu memang sudah pasti bukan? Pemiliknya saat ini sedang berada disini, otomatis rumahnya kosong.

Seojoon mengamati lekat sorot ekspresi Jiwon yang tampak layaknya seseorang yang secara tidak sengaja ketahuan mencuri sebuah permen lolipop di jalanan. Mwo... setidaknya gadis yang dicintainya ini tidak berbohong padanya.

        "Aku yakin kau sudah mengunci jendela dan pintumu terlebih dahulu sebelum kau datang kesini, Jiwon-ah."

Ucapan Seojoon jelas tidak bisa dibantah oleh siapapun. Setelah itu dapat dilihat Jiwon kikuk karena alasan pertamanya tidak bekerja secara sukses, ia harus mencari alasan lainnya.

        "Aku... aku tidak punya baju ganti." Ucap Jiwon, gugup. Baiklah, ini alasan keduanya.

       "Kau bisa memakai bajuku."

       "Bagaimana dengan pakaian dalamku?"

Assa! Kali ini alasan terakhirnya terdengar logis dan wajar. Seojoon mungkin saja bisa meminjamkan baju miliknya pada Jiwon, namun dia tidak akan punya jawaban lagi jika ini menyangkut pakaian dalamnya. Tadinya Jiwon sempat memberikan senyum miringnya, tetapi tiga detik kemudian ia merutuki dirinya atas apa yang baru saja dikatakannya.

'Apa yang baru saja ku katakan? Aish, kau bodoh sekali, Kim Jiwon.'

Perempuan itu merasa udara disekitar menjadi kering, kedua pipinya sontak memerah akibat menanggung malu. Walaupun sangat tipis, tapi Seojoon tetap dapat melihatnya.

Jiwon berharap pria itu bisa mengalah saat ini.

Mata Seojoon berkedip beberapa kali saat dirinya hanya bisa diam termenung sembari menutup mulutnya dengan telapak tangan. Beberapa detik kemudian ia sudah memajukan badannya kembali, menampu satu tangan kanannya pada pipi kanannya.

        "Aku pernah menemukan pakaian dalammu di jemuran. Kau bisa memakainya, aku menyimpannya di lemari pakaianmu."

Jiwon tertohok tidak percaya mendengar bagaimana Seojoon berkata dengan wajah datarnya itu. Kini pipi gadis itu semakin memerah, bukan hanya disekitar pipi melainkan terus sampai ke telinga. Jika tadi dia hanya merasa malu, kali ini rasa marah juga menjalar di dalam tubuhnya.

Malu, marah, kesal.

Semua tercampur satu.

Jiwon bisa membayangkan bagaimana pakaian dalam yang dimilikinya dipegang oleh pria itu. Aish, ini bahkan jauh lebih memalukan dibandingkan saat Jiwon mencium Seojoon untuk yang kedua kalinya ketika mabuk dulu.

Can I See You Again? (Park Seojoon X Kim Jiwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang