"Oh... Hoksi... kau... Kim Jiwon?"Mendengar ucapan Seojoon membuat Jiwon merasa bagaikan tersambar petir disiang bolong. Pada akhirnya wanita itu tidak bisa menyembunyikan apa yang harus disembunyikan olehnya. Sungguh sia-sia wanita itu mencoba menutupi 'penyamaran' nya tadi.
'Sial, bagaimana bisa dia mengingatku?'
Tentu saja Seojoon mengingat Jiwon, untuk pria yang dikategorikan genius seperti Park Seojoon tidak sulit untuk mengingat sesuatu hal, terutama apabila itu adalah hal yang memiliki kesan besar baginya. Lalu, apakah itu artinya Kim Jiwon memiliki kesan penting baginya?
"Ne. Anda benar, aku Kim Jiwon." Ucap Jiwon sangau. Entah kenapa ia sudah merasa lelah hari ini.
"Wah, kita bertemu lagi." Ucapnya antusias, "Lalu kenapa kau tidak mengingatku tadi?" Tanya Seojoon penasaran.
Lelaki itu merasa sedikit kecewa karena Jiwon tidak mengingatnya. Seojoon berfikir bukankah wajah tampannya ini cukup sulit untuk dilupakan oleh seseorang? Terutama untuk seorang wanita.
"Hahaha aku hanya sedikit bingung." Balas Jiwon dengan tawanya yang 'sedikit' dipaksakan, Jiwon mencoba untuk tetap terlihat tenang saat ini. Ia tidak ingin terlihat konyol lagi didepan Direktur barunya.
Seojoon sangat bersemangat mendengarnya. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan Jiwon dalam situasi seperti ini. Korea benar-benar negara yang sempit. Berbeda dengan Seojoon yang terlihat senang melihat Jiwon. Jiwon sendiri terlihat sangat lelah, gadis itu hanya membalas dengan tersenyum atas pernyataan yang dikatakan Seojoon.
"Jadi Jiwon-ssi, mulai saat ini kau adalah Asistenku?" Tanya Seojoon langsung.
"Sepertinya begitu, Daepyonim." Balas Jiwon singkat, perempuan itu terlihat sangat pasrah atas apa yang terjadi saat ini.
'Ambil sisi positif nya Kim Jiwon, saat ini Seojoon adalah Direktur mu. Lagipula sepertinya ia tidak ingat tentang ciuman itu.'
"Tetapi, kau tahu? Sebenarnya bukan aku yang memperkerjakanmu tetapi Ayahku, Ketua Park." Jelas Seojoon kepada Jiwon. Seojoon tidak ingin Jiwon salah paham dengan apa yang terjadi nantinya.
"Dan aku juga tidak tahu pasti apa yang harus kau kerjakan sebagai Asistenku." Lanjut Seojoon ragu.
"Lalu apa yang harus aku lakukan, Daepyonim?" Tanya Jiwon.
Wanita itu juga habis akal untuk hal ini, setidaknya berikan satu pekerjaan untuk dikerjakannya agar Jiwon tidak melihat Seojoon lagi untuk saat ini. Menatap wajah Park Seojoon terlalu lama membuat ia merasa khawatir akan suatu hal di fikirannya.
Seojoon hanya diam mendengar perkataan Jiwon, lelaki itu juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini. Sesaat setelah itu, Seojoon berdiri menuju meja kerjanya dan mengambil ganggang telfon disana untuk menanyakan sesuatu kepada karyawannya.
"Apa Ketua Park menitipkan sebuah dokumen mengenai Asisten baruku?"
"Kalau begitu bawa dokumen tersebut ke ruanganku sekarang."
"Ah, tolong siapkan dua cangkir teh juga."
Seojoon kembali duduk setelah menutup teleponnya, kini mereka berdua hanya diam tanpa ada yang memulai percakapan terlebih dahulu.
Canggung.
Sepertinya momen seperti ini pernah terjadi dalam pertemuan mereka sebelumnya, Jiwon merasa Deja vu akan hal ini. Untuk menghilangkan perasaan ini Jiwon hanya memalingkan wajahnya menelusuri ruangan kerja Seojoon. Tempat ini sungguh hebat, fikir Jiwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I See You Again? (Park Seojoon X Kim Jiwon)
FanfictionSeorang lelaki asing yang tiba-tiba meminta Kim Jiwon untuk menjadi kekasihnya selama sehari. Maukah Kim Jiwon melakukannya untuk orang asing tersebut? Park Seojoon X Kim Jiwon [BEBERAPA CHAPTER DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI] Cover source...