Jiwon menatap dingin Park Seojoon yang sedang menonton pertandingan sepakbola di ruang tv. Gadis itu masih marah setelah apa yang telah dilakukan Seojoon kepadanya. Jiwon tidak akan menyangka bahwa Seojoon akan masuk ke kamarnya disaat ia sedang mengganti baju.Oh ayolah, ia bahkan belum menikah dan lelaki lain sudah melihat tubuhnya. Walaupun itu bukan seluruh bagian tubuh, tapi tetap saja Jiwon tidak bisa memaafkannya.
Seojoon yang tahu bahwa gadis itu masih memperhatikannya mencoba cuek, ia berusaha menganggap bahwa Jiwon tidak berada di sekitarnya. Jiwon yang memang duduk tidak jauh dari Seojoon melipat kedua tangannya di depan dada.
Kini Jiwon sudah berpakaian rapi dengan baju blouse berwarna cokelat muda dipadu dengan celana cokelat tua, tidak lupa dengan polesan makeup tipis yang membuat wanita itu sangat cantik. Jiwon akan menunggu beberapa menit lagi sebelum ia berangkat.
"Aish, kenapa kau menatap ku seperti itu? Kau membuatku seperti melakukan sebuah kejahatan yang besar."
Akhirnya Seojoon menyerah, ia tidak bisa berpura-pura tidak tahu jika Jiwon sedang menatapnya dengan tatapan dingin dan menusuk.
"Ck kau memang melakukan kejahatan yang besar!!" Sindir Jiwon.
"Yak! Kau berbicara seperti aku sudah menyentuh atau meraba tubuhmu!"
"Auhh, aku benar-benar ingin memukul belakang kepalamu!"
Seojoon tidak membalas lagi, ia tidak pernah melihat seorang gadis sekasar ini padanya seumur hidup. Dan orang pertama yaitu Kim Jiwon, asistennya sendiri.
"Hei, lagipula aku tidak melihat semuanya. Aku hanya... melihat... sedikit." Balas Seojoon ragu.
Bukannya membuat perasaan Jiwon lebih baik, lelaki itu justru semakin membuat keadaan bertambah buruk. Jiwon menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan sifat Seojoon. Ia tidak percaya bahwa lelaki itu akan bertindak sejauh ini agar ia tidak pergi menemui Haejin.
Jiwon melihat jam di tangannya. Tidak ada waktu lagi untuk membahas hal ini. Ia bisa ketinggalan bus jika ia masih berada disini.
Wanita itu berdiri dari duduknya, ia mengatakan sesuatu sebelum ia pergi, "Seojoon-ssi, aku harap kau tidak melakukan tindakan bodoh lagi."
Park Seojoon tercengang mendengar penuturan Jiwon. Apa yang dikatakannya memang benar. Lelaki itu hanya melihat Jiwon berjalan menjauh menuju pintu tanpa berpamitan.
"Apa dia bilang? Tindakan bodoh? Beraninya dia mengatakan itu kepada Direkturnya?!!" Gumam Seojoon sendiri.
***
Seperti hari minggu yang biasanya, semua tempat dipadati oleh segerombolan manusia yang pergi mencari sesuatu untuk menghabiskan waktu. Tentu saja bioskop salah satunya. Jiwon melihat antrian panjang orang-orang yang rela menunggu untuk mendapatkan tiket yang akan mereka tonton.
"Auhh! ini pasti akan melelahkan."
Jiwon ikut berbaris bersama orang lainnya untuk membeli tiket. Lagipula ia tidak mungkin harus menunggu Haejin terlebih dulu, bisa-bisa tiket nonton yang akan mereka beli habis.
Yah... hari semakin sore dan pengunjung bioskop ini semakin ramai.
Cukup lama Jiwon menunggu, ia akhirnya mendapatkan apa yang diinginkan. Setelah mendapatkan tiket Jiwon pergi ke bagian pembelian makanan. Ia tidak mungkin hanya menonton film tanpa cemilan. Ini adalah pertama kalinya Jiwon dan Haejin akan menonton film bersama. Wanita itu tentu tidak mau ada sesuatu yang kurang ketika ia bersama Haejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I See You Again? (Park Seojoon X Kim Jiwon)
FanficSeorang lelaki asing yang tiba-tiba meminta Kim Jiwon untuk menjadi kekasihnya selama sehari. Maukah Kim Jiwon melakukannya untuk orang asing tersebut? Park Seojoon X Kim Jiwon [BEBERAPA CHAPTER DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI] Cover source...