Tidak ada lagi hoodie hitam yang menyelimuti seragam sekolahnya, atau pun masker hitam yang menutupi setengah wajah laki-laki cantik itu.Tidak ada lagi para gadis atau laki-laki yang merindukan senyum Beomgyu, karena kini laki-laki itu sudah menebarkan senyum lagi. Mungkin tidak semanis yang dulu, tapi senyum itu tetap menjadi favorit murid-murid Stars.
Seperti sekarang, Beomgyu dengan senyum manisnya sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Padahal Mr. Namjoon yang beberapa detik lalu keluar kelas, telah meninggalkan tugas yang harus di manja oleh penghuni kelas ini termasuk Beomgyu. Itu reaksi yang tidak wajar, matematika adalah mata pelajaran yang berada di daftar paling atas hal yang harus ia hindari.
Melihat senyum Beomgyu yang terlampau bahagia mendapatkan tugas matematika, membuat Felix yang duduk di sampingnya jadi ngeri sendiri. Setelah minggu lalu ia tampil begitu murung kini laki-laki itu tampil dengan konsep cerah. Diam-diam Felix jadi berpikir, mungkin saja Beomgyu punya kepribadian ganda, atau ini salah satu efek samping dari susuk yang di gunakan Beomgyu?
"Lo pulang bareng Bang Yeonjun atau di jemput sopir, Gyu?" tanya Jeno yang sudah siap meninggalkan kelas. Bukannya menjawab, Beomgyu justru pergi begitu saja dengan senyumnya tanpa meninggalkan sepatah kata untuk Jeno.
"Woy, Gyu!" panggil Jeno yang kali ini juga di abaikan. "Biadab!"
"Kayak nya itu bukan Beomgyu, deh," celetuk Felix membuat Jeno menoleh padanya lalu mengikuti laki-laki itu kelaur kelas untuk menyusul Beomgyu.
"Hah?"
"Iya.... kayaknya itu alter ego nya Beomgyu. Oh! Atau efek samping-"
"Lo ngomong apa, sih Lix? Ngaco, deh!"
"Nah, tuh liat!" Felix menggerakkan dagunya untuk menunjukkan Beomgyu yang diam berdiri tak berkutik.
"Kayak nya dia kesurupan, deh," ujar Felix. Jeno mengernyitkan dahinya. Orang seperti Felix yang punya cara berpikir sangat tidak logis begini, kok bisa mewakili sekolah untuk lomba debat dan membawa piala?
Mengabaikan itu semua, Jeno menyusul Felix yang kini menghampiri Beomgyu. Laki-laki tampan itu bukannya belok ke kanan alias menuju ke parkiran malah belok ke kiri menuju kelas Hyunjin dan Haechan. Apa mungkin Beomgyu mau pulang bareng Hyunjin?
"Gyu!" Felix memanggil Beomgyu sambil menepuk pelan bahu laki-laki itu.
Tuh, kan, aneh! Felix mengernyitkan dahi kala menyadari senyum semanis gulali milik Beomgyu sudah hilang entah di bawa siapa.
Hampa.
Beomgyu tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang hilang dari tubuhnya. Sesuatu telah hilang dari ruang sepi di tubuh Beomgyu, menjadikan ruang itu semakin sunyi. Perasaan apa ini?
"Gyu!" Kali ini telinga Beomgyu mendengar suara Jeno, dan bahunya juga merasakan tepukan pelan.
Beomgyu mengerjapkan mata. Ia melihat banyak murid yang baru saja keluar kelas. Oh, kenapa dirinya berdiam diri disini? Harusnya ia melangkah ke lobi menunggu jemputan.
Oh.... perasaan itu datang lagi. Beomgyu mengulum bibirnya dan tangannya terkepal kuat. Mengabaikan dua temannya yang kebingungan, Beomgyu membalikkan badan dan berjalan ke lobi.
Tadinya, niat Beomgyu melangkah ke kelasnya Hyunjin dan Haechan. Niat hati ingin pulang bersama Taehyun, mengajak laki-laki itu kerumahnya lalu minta diajari matematika. Ini hal biasa yang sering ia lakukan. Mengajak Taehyun kerumahnya dan minta diajari langsung atau menelepon laki-laki itu diajari virtual. Namun, dengan keadaan yang sekarang, jangankan minta diajari, minta tumpangan gratis saja terasa mustahil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Left | END
De TodoBxB; taegyu "Kata temen gue kalau natap lo lama-lama, bisa bikin oleng." •28 januari - 9 juli 2021