— ⚠️harshwords⚠️—Beomgyu sebenarnya bosan. Entah sudah berapa kali ia bermaian game di sore ini dan entah kemenangan keberapa yang ia dapatkan, Beomgyu tidak menghitungnya. Sebelum berdiri, ia menghela napasnya.
Beomgyu berdiri untuk mencari kesibukan lain. Baru saja bokongnya melepas cium dari kursi, Taeyong masuk tanpa mengetuk pintu dengan laptop di tangan kanan dan sebelah airpods di tangan kiri. Sementara airpods bagian kanan sudah nempel di telinga kanannya.
"Sini, Gyu. Gue punya film bagus," katanya seraya duduk di tengah kasur. Taeyong menatap Beomgyu, tangannya menepuk kasur beberapa kali untuk mempersilahkan adik kesayangannya itu untuk duduk.
Oleh karena Beomgyu butuh kesibukan, nonton film bersama abang nya mungkin bisa dijadikan pilihan.
"Film apaan?" tanya Beomgyu sambil duduk, tepat di sebelah abangnya.
"Barat," sahut Taeyong sembari menyerahkan sebelah airpodsnya.
Airpods sudah terpasang di sebelah telinga, mata sudah fokus ke layar laptop, belum sampai satu menit film itu berjalan, Beomgyu langsung mendapati perasaan aneh. Ia mengernyitkan dahinya dan BAMM! Muncullah laki-laki dan perempuan dewasa tanpa mengenakan busana sambil berciuman mesra, berjalan sempoyongan ke arah kasur.
"Anjing," umpat Beomgyu dengan suara tertahan. Kemudian laki-laki itu melepaskan sebelah airpodsnya dengan buru-buru.
Beomgyu mendorong abangnya. "Pergi lo! Keluar dari kamar gue!"
"Loh, kenapa? Lo gak suka yang cewek-cowok begini? Mau yang sesama jenis? Iya?"
Beomgyu terus mendorong paksa abangnya untuk keluar dari kamar. "Anjing lo! Keluar!" dan pintu kembali tertutup rapat.
Beomgyu kembali mengumpat seraya menatap pintu yang barusan ia tutup. Hampir 17 tahun hidupnya, ia tidak pernah sama sekali membayangkan momen ini akan terjadi. Abangnya, Taeyong .... baru saja mengajaknya nonton film biru. Sial, Beomgyu menelan ludahnya susah payah.
Laki-laki bersurai hitam itu melangkahkan kakinya, tak hanya butuh kesibukan baru, kini ia perlu melupakan momen yang baru saja terjadi. Baru saja tangannya ingin meraih gitar, Taeyong sudah kembali masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu. Laki-laki yang lebih tua langsung duduk di tengah kasur seperti beberapa waktu lalu dengan laptop dihadapannya.
Beomgyu menghela napasnya. "Mau apa lagi? Gue nggak mau ya nonton bokep bareng lo."
"Kenapa? Malu?" Taeyong terkekeh saat adiknya tak menyahut sama sekali. Ia justru mendapati muka kesal Beomgyu.
"Buruan sini duduk," ajak Taeyong.
"Enggak mau!"
"Kali ini beda kok sama yang tadi. Ini beneran, lo pasti suka," ujar Taeyong berusaha meyakinkan Beomgyu.
Tidak ada alasan menolak, sekali lagi, Beomgyu butuh kesibukan. Oleh karena itu, ia pun melangkah ke kasur dan duduk di sebelah abangnya sambil menerima airpods.
"Babi, bajingan, bangsat!" Beomgyu mengumpat sambil menutup laptop yang sedang menayangkan adegan sex sesama jenis.
Taeyong tertawa puas seraya memegang perutnya. "Anjing, lo! Keluar. Anak setan!" umpat Beomgyu sebisa mungkin untuk tidak berteriak.
Beomgyu mendorong Taeyong yang masih menikmati tawanya. "Cepetan keluar!"
"Kenapa, sih? Lo enggak suka Barat, ya? Sukanya yang Asia?"
"Anjing, Taeyong! Lo keluar sekarang juga!" Taeyong semakin tertawa keras ketika mendengar adiknya tak hanya mengumpat tapi juga memanggilnya tanpa embel-embel abang. Adiknya masih bisa kesal, masih bisa marah .... berarti dia baik-baik saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Left | END
Ngẫu nhiênBxB; taegyu "Kata temen gue kalau natap lo lama-lama, bisa bikin oleng." •28 januari - 9 juli 2021