03. Don't Leave Me

1.7K 238 11
                                    

Ini sudah memasuki awal bulan, dan saat nya bagi rosé berbelanja untuk keperluannya dan ibunya. Semua bahan pangan yang berada di dapur, nampak sudah menipis bahkan sebagian sudah habis.

Hari ini rosé meminta izin untuk pulang lebih awal, karena akan menemani sang ibu untuk berbelanja. Bahakan kai selaku yang memberikan izin tersebut sudah sangat tahu bahkan hafal rutinitas rosé.

Sore ini, cuaca sangat terang. Bahkan jalan raya nampak tidak terlalu ramai. Membuatkan rosé lebih bersemangat. "Eomma, aku akan mengambil beberapa mie dan sebagainya. Tak apa bukan aku tinggal?" Song hye kyo menganggukan kepalanya.

Rosé yang sudah mendapatkan jawaban dari sang ibu pun, segera berjalan menuju rak yang tak jauh dari tempatnya dan ibunya berdiri tadi dengan sebuah keranjang di tangannya.

Keadaan mini market ini begitu sepi dari hari biasanya, jadi mereka bisa lebih leluasa untuk memilih tanpa berdesakan. Pintu mini market nampak berbunyi, menandakan ada seseorang yang masuk. Tanpa mempedulikan keadaan sekitar song hye kyo, segera berjalan menuju sebuah rak susu yang berada tak jauh dari kasir.

"Tolong berikan aku sebungkus rokok" Ujar pria paruh yang baru saja sampai.

Tak lama kedua bola matanya tertuju pada song hye kyo yang sedang memilih beberapa kemasan susu. Yang dapat ia pastikan jika itu untuk anaknya. "Total nya 2.500 won. Ada yang ingin di tambah tuan?"

Pandangan kembali tertuju pada seorang kasir yang sudah memberikan sebungkus rokok yang ia pesan. Menggelengkan kepalanya pelan pria paruh itu pun dengan segera memberikan beberapa lembar uang dan segera berjalan menuju pintu mini market.

"Pak jung, apakah susu yang biasa ku beli sedang kosong?"

Pria paruh yang tengah berhenti tepat di depan pintu mini market itu seketika membeku saat mendengar suara yang menurutnya tak asing. Awal niatnya adalah ingin menyalakan rokoknya, namun terpaksa ia urungkan saat suara wanita yang ia pandang tadi mulai menyapa gendang telinganya.

"Ahhh, Jamkkanman. Akan ku ambil di belakang"

"Nde. Gomawwo"

Pria paruh itu, kembali memasukan sebatang rokok yang sempat ingin ia nyalakan. Membalikan tubuhnya, dan kini pandangan langsung tertuju jelas pada song hye kyo yang nampak tengah sibuk memilih beberapa cemilan tepat di sebarangnya.

"Hye kyo-ssi~"

Song hye kyo yang merasa ada yang memanggil namanya itu pun dengan segera mencari arah sumber suara itu. Nampak beberapa detik ia menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan, dan kini pandangannya tertuju pada seorang pria paruh berjas hitam.

Beberapa detik song hye kyo nampak membulatkan matanya terkejut, dan hingga akhirnya ia dengan tergopoh-gopoh berjalan menjauh dari posisinya. "Hye kyo-ssi!" Pria itu terus mengikuti langkah kaki song hye kyo.

Hingga akhirnya ia berhasil mengenggam lebut pergelangan tangan wanita yang bernama song hye kyo itu. Nafas pria itu nampak memburu, setelah beberapa detik saling bertatapan. Dengan begitu saja tubuh song hye kyo terbawa ke dalam dekpan pria di hadapannya.

Mata song hye kyo nampak berkaca-kaca. "A-aku.... aku sudah mengetahui semuanya. Mianhae karena aku dengan bodoh mempercayai ucapan eomma". Dengan segera song hye kyo, melepaskan dirinya dari dekapan itu.

"Semua sudah berlalu, dan kita sudah berjanji untuk tidak saling mengunjungi. Dan ku harap kau segera pergi dari hadapanku" Terdapat raut wajah yang begitu kecewa di wajah song hye kyo saat ia melontarkan kalimatnya.

"Eomma~. Kajja, kita membayara belanjaan kita. Aku sudah--"

Rosé, gadis bolnde itu menghentikan kalimatnya saat melihat sang ibu yang tengah berdiri tepat di hadapan seorang lelaki paruh yang sangat ia kenal tentunya.

Don't Leave Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang