Don't Leave Me ✔

08. Don't Leave Me

Canda tawa, hingga obrolan biasa terus bergema di meja makan ini. Di luar sedang hujan, tapi tubuh mereka sama sekali tak merasa kedinginan saat tengah berbincang. Walau hanya hidup berdua, tak membuat Jennie merasa kurangnya kasih sayang.

Ting~

Ponsel genggam milik Jennie nampak berbunyi, menampilkan sebuah notifikasi pesan masuk. Jennie yang tengah menyantap makanannya pun segera mengecek siapa pengirim pesan singkat padanya itu.

Gadis baik [Song Rosé🐿💛]

Syukurlah jika kau sudah sampai di rumah. -20:22 KST.

Setelah mengetahui sang pengirim pesan, Jennie pun bergegas membalas pesan singkat namun mampu membuat nya tersenyum manis itu.

Eoh... mari bertemu lagi
besok aku akan menjemput
mu^^. -22:23 KST.

Mematikan kembali ponselnya, Jennie pun kembali pada aktivitas nya yang sempat tertunda itu. Sedangkan seorang lelaki paruh di hadapannya sudah menatap dirinya penuh tanda tanya.

"Aigooo, apa yang dilakukan pacar mu hingga membuat mu tersenyum tidak jelas seperti ini, eoh?"

Jennie mengedipkan matanya sesasat lalu menatap sang Ayah dengan sedikit malu. "Bukan Minho oppa, tapi adik ku" Jennie terdiam sejenak, saat mulutnya mengeluarkan kalimat itu. Apakah ia boleh menganggap Rosé sebagai adiknya sekarang?. Tapi bagaimana jika gadis itu tau?, Jennie pun menggelengkan kepalanya pelan. Lagian gadis itu tidak akan tau.

"Eoh? Adik?, igeoo... anak siapa yang kau akui adik mu hm?" Tanya Song Joongki seraya merayu Jennie, yang semakin malu.

Keduanya pun sudah selesai, dengan makan malam mereka masing-masing. Tapi saat Jennie hendak beranjak meninggalkan meja makan. Pergerakan nya terhenti saat suara sang Ayah menyapa kembali gendang telinganya.

"Jennie-ya... ada yang ingin appa tanyakan padamu" Jennie menatap Song Joongki dengan tatapan heran, namun ia tetap mengikuti ucapan sang Ayah.

"Apa kau tak keberatan jika appa, menikah lagi?" Tanya Song Joongki penuh hati-hati.

Jennie hanya terdiam sesaat, sebelum wajah dinginnya berubah menjadi wajah cantik seorang bidadari. "Oh... ternyata kau diam-diam sudah memiliki kekasih, eoh?" Tidak ada tanda-tanda Jennie marah maupun tidak senang. Yang dilihat Song Joongki hanya ada sebuah ejekan yang amat menyebalkan namun lucu.

"Aniya hanya sebuah perumpamaan"

"Apapun itu asal kau bahagia, aku tak akan melarang mu appa. Lagian kau juga harus segera mencari pengati wanita yang telah menghianati mu itu. Segera bawa wanita mu, aku ingin melihatnya" Berucap sambil tersenyum, setelahnya Jennie pergi meninggalkan Song Joongki dalam keadaan diam termenung.

..........

Menatap layar ponsel yang untuk kali pertamanya di isi oleh sebuah pesan singkat dari seseorang yang baru saja ia kenal. Rasanya ini seperti sebuah mimpi, hati nya sangat senang saat melihat setiap kata-kata yang ia dapatkan dari gadis yang baru beberapa hari ini menjadi temannya.

Pintu kamarnya terbuka, menampilkan wanita paruh yang datang menghampirinya di meja belajarnya itu. Dengan sebuah susu kotak di tangannya, dan meletakannya tepat di samping kirinya.