RENCANA

2.4K 243 111
                                    

Rekkan baru saja keluar dari kampusnya. Dan dilihatnya seseorang melambaikan tangan padanya ditempat parkir.

Ia membalas lambaian itu dan berlari kecil menghampiri.

"Kok udah nyetir mobil sendiri? Kakak udah sembuh?"

Rekkan melepas pelukan Anita sejenak kemudian.

"Kamu lupa? Kalau aku belum sembuh pasti masih di rumah sakit sayang" jawab Anita.

Rekkan tersenyum. Lalu sebuah panggilan membuat keduanya menoleh.
Rupanya Luky dan Vallen tengah berjalan mendekat.

"Elu dijemput Re?" Tanya Luky.

"Iya, dadakan kok" jawab Rekkan.

Lalu kedua sahabatnya itu baru sadar akan keberadaan Anita saat perempuan itu sedikit berdehem.

"Eh ada Bu dokter. Dokter udah sembuh ya?" Tanya Vallen.

"Iya, sudah sembuh Len" jawab Anita.

Rekkan merogoh saku celananya, melempar kunci motornya ke arah Luky yang langsung ditangkapnya spontan.

"Elu aja yang bawa. Gue udah dijemput" ucap Rekkan.

Lalu setelah keduanya memasuki mobil Anita, mereka pun pergi dari area kampus. Meninggalkan Luky dan Vallen yang masih menatap kepergian mereka.

"Gue nggak nyangka, kenape mereka bisa deket banget gitu ye sekarang?" Vallen menggumam.

Luky yang berdiri disebelahnya juga sama sepertinya, masih menatap kearah yang sama. Arah kepergian mobil Anita.

"Gue juga nggak tau Len" ucap Luky.

Mendengar itu Vallen pun menoleh.

"Elu kan sohibnya. Gimana kisahnya bisa kagak tahu?"

"Emang elu tukang rumputnya? Elu kan juga sohibnya koreng!"

"Tapi kan elu sohiban Ama dia dari SMP! Elu pasti lebih tahu lah daripada gue!"

"Ya kan dari SMP Rekkan belum kenal dokter Anita! Vangke emang lu ah!"

"Eh, iya juga sih" Vallen menggaruk kepalanya.

Luky yang sebal dengan Vallen melangkah naik ke motor Rekkan. Ia masih saja menggerutu.

"Tunggu lah, nggak usah marah. Orang gue lagi lupa" ucap Vallen ikut menggerutu.

"Lagian vego dipelihara, subur lah" gerutu Luky.

Keduanya keluar dari area kampus beriringan.

****

Rekkan dan Anita duduk bersama orang tua masing masing dirumah Anita. Membahas tentang pernikahan mereka.

Seperti kata Rekkan beberapa hari yang lalu. Kalau ia memilih untuk menikah di Uruguay. Meski awalnya sempat ditolak orangtua karena terlalu jauh, namun sekarang semua sudah setuju. Sebab Anita sendiri lebih memilih untuk ikut dengan kemauan Rekkan. Jadi ya, asal keduanya bahagia.

Mereka telah memilih hotel untuk menginap, tempat untuk menggelar acara pernikahan mereka, tempat tempat yang akan dikunjungi setelahnya, dan masih banyak lagi rencana yang lain.
Dan mereka akan berada di Uruguay selama sebulan.

"Karena semuanya udah siap, jadi kita bisa berangkat Minggu depan. Kita akan disana selama sebulan. Jadi bisa sekalian liburan kan.
Rekkan, kamu udah ngurus ke kampus kamu kan?" Tanya Pak Winarya.

"Udah Yah. Semuanya udah beres kok" jawab Rekkan.

"Bagus. Jadi kita semua udah siap. Tinggal tunggu hari aja ya" Pak Winarya menambahkan.

MENCINTAI REKKAN 2 : BELENGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang