#2

120 41 19
                                    


Selamat membaca💙

Enaknya punya abang yang umurnya gak beda jauh tuh bisa saling curhat ya walaupun Rey tuh suka ngeselin tapi dia pendengar yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enaknya punya abang yang umurnya gak beda jauh tuh bisa saling curhat ya walaupun Rey tuh suka ngeselin tapi dia pendengar yang baik.

Kalau gak enaknya tuh suka dibilang pacaran sama orang yang baru kenal.

Seperti sekarang berhubung Rey dalam mode baik mereka berdua tengah duduk di kursi yang tertera di halaman depan rumahnya sambil memakan beberapa makanan ringan yang Reina bawa .

Tak lupa Kucing kesayangannya bernama Moza sudah tidur di pangkuannya .

" Bang, ih masa gue malu tau gue kira makanan nya itu dari Fahri." gerutu gadis itu sesekali mencomot makanan didepannya.

Reynand lantas terkekeh." Kan gue ngomong gue mau bawain lo sarapan gimana sih," Kata cowok itu lalu mengacak gemas rambut adiknya"lo Amnesia?" tanyanya asal.

Reina mencubit paha kakak nya." Ya enggalah ege,"ujarnya lalu menatap lurus ke depan menikmati udara malam yang menerpa tubuhnya.

Lalu ia mendongkak menatap bintang berhamburan di angkasa. Sejak kecil gadis itu sangat suka sekali dengan bintang .

Dulu ia sering melihat bintang dengan kedua orang tuanya di halaman rumahnya namun sekrang berbeda kedua orang tuanya sama sama sibuk bekerja.

Reynand menatap adiknya yang terlihat murung." muka lo jelek jangan gitu."

Reina berdecak langsung menatap Moza yang sudah terbangun. " Kamu kedinginan ya, ?" tanyanya kepada Kucing berwarna abu abu itu.

Moza hanya mengeong menanggapinya .

" Re,Lo serius suka sama Fahri?" tanya Rey pelan menatap Reina.

Reina menaikan alisnya menatap sang kakak."Kenapa salah ya?" katanya.Reynand langsung menggeleng.

" Ya ngga sih cuma persahabatan kalian deket banget."

"Justru gue seneng bisa jadi sahabatnya bang ,Mungkin kalo gak gitu kita gak akan bisa sedeket ini,ya walaupun tetep aja kaya ada tembok yang susah di tembus,"

Reina jadi menghela napasnya lalu menunduk mengelus Moza. " Kadang tuh sifat baiknya buat gue salah paham."

Tiba tiba Kucingnya turun dari pangkuannya berlari kecil masuk ke dalam rumah.

" Lo bisa cari cowok lain Re."

Reina tersenyum miris lalu menatap lurus kedepan." percuma bang kalo hati gue masih sama Fahri."

Reynand menatap adiknya sambil mengelus rambutnya pelan. " Lo bisa coba perlahan ."

" Nggak,gue mau bertahan dulu."bantah Reina.

Reynand tertawa lalu mengacak lagi rambutnya membuat Reina langsung memeluknya.seperti biasa pelukan Rey selalu membuatnya nyaman seperti memeluk papah dan juga Bundanya.

Hello You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang