# 14

39 25 4
                                    

Selamat membaca 💗💗


Sejak satu jam yang lalu gadis itu masih betah bersembunyi di balik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.Mood nya benar benar sangat berantakan sekarang. Memutar play list lagu kesukaannya dengan sangat kencang.Seakan hanya alunan musik yang mengerti perasaan nya.

Terlebih melihat orang yang paling ia sukai lebih dekat dengan perempuan lain..seperti ingin marah tapi sadar diri dia bukan siapa siapa.

Sampai sampai suara ketukan pintu tak terdengar.Reynand menyerbot masuk kedalam kamar cewek itu.Menghela napasnya jengah melihat Reina yang terbaluti selimut hingga ke ujung kepalanya.

Perlahan ia berjalan kr arah box musik untuk mematikan nya.Reina jadi mendongkak mentap kakanya sebal.

" Ganggu lo, Pergi gak!" Sentaknya lalu kembali menelungkupkan selimutnya.

Tapi Reynand malah duduk di samping cewek itu. Menarik selimut adiknya sampai terjatuh di lantai.Hal itu membuat Reina semakin menatapnya tajam.

" Apasih astaga! Lo kalau ngajak tawuran nanti aja gue males,"Sentaknya membuat Reynand menahan tawanya.

" Lo kenapa? Nangis ya?" tanyanya dengan kernyitan di dahinya.Reina jadi menudukan kepala lalu duduk di senderan kasur.

" Lagi latihan akting!"ketus nya .

" PMS lo?"tebak Reynand.

"Lo nanya mu kaya reporter bang!"Jawab Reina menatap nya malas.

" Rey gue mau tanya," Reina jadi mengahadap kakaknya dengan serius.
" Kalo misal nih ya, Lo tuh suka sama Ka Andita kan."

" Iya sih gue kan pacarnya." Sela Reynand membuat Reina berdecak lalu memukul kepala cowok itu dengan bantal nya." Dengerin dulu."

" Iya Kanjeng ratu."balas Reyannd pasrah.

" Kalo Misal kak Andita malah milih sahabat lo,Siapa sih namanya." Reina tampak berpikir." Oh iya Kak Gian,Apa yang bakal lo lakuin?"

" Fahriza suka sama sahabat lo hah?" Tebaknya tepat sasaran.Reina jadi berdecak.Ya walaupun semoga saja hanya perasaan nya saja.

" Jawab dulu."

Reynand jadi mengubah posisinya ikut menyandar." Gue bakal lepas Andita, Gue gak mungkin lepasin sahabat terbaik gue Re."

Reina menggigit bibir bawahnya." Secara gak langsung lo ikhlasin dia?"

" Ya iyalah, Perasaan gak bisa dipaksa Re mau sejauh apapun perjuangan lo, Kalau bukan lo yang dia cari ,ya percuma."tegas Reynand membuat Reina jadi mengalihkan pandangannya menatap lurus ke depan.

Ia berusaha Mencerna ucapakan kakaknya yang memang benar.Nggak lucu karena masalah perasaan hubungan yang terjalin lama hancur begitu saja.

Reyannd jadi melirik kearah nya." Ya walaupun emang berat banget nerima kenyataannya,tapi dunia gak selalu berputar di lo.Dunia terus berjalan Lo gak boleh stuck di situ aja."

Seperti tertampar Reina menghela napasnya kasar.Apa mungkin Ia bisa menerima semuanya.Semoga apa yang ia takutkan hanya ada dalam pikirannya saja.

" Kalo ada di posisi gue, Lo juga bakal lakuin yang sama kan Re?"

Reina merapatkan bibirnya belum sempat menjawab Tiba tiba Bundanya masuk kedalam.

" Re." ujarnya sambil berjalan mendekat duduk di samping Reina." Nanti malem ikut bunda ya."

Reina jadi mengernyit lalu menatap sang bunda." Kemana bun?"

" Reynand bun?" Kata Reynand sambil menggoncangkan lengan bundanya pelan.

Hello You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang