#22

37 11 11
                                    

Selamat membaca💗

🍭🍭🍭

" Uh yang abis camping, Mau di pijitin mau? Mau di urut ? Apa mau luluran? "ledek Reynand sore itu di ruang tamu saat Melihat Reina yang baru saja pulang.

Reina otomatis melemparkan satu botol tupperware tepat mengenai perut Reynand membuat cowok itu mengaduh.

" Aduh gak sakit tuh." cibirnya langsung tertawa pelan.membuat Reina semakin geram." Rese banget sih!"

" Eh udah pulang Re." Ujar bunda Nadine tau- tau berjalan dari arah dapur lalu memeluk putrinya." Bersihin dulu badan kamu ya abis itu makan,bunda buat opor ayam kesukaan kamu."

Reina jadi mengangguk lalu tersenyum hangat mengecup pipi bundanya." Makasih bun."

Reynand yang mendengarnya jadi berdecak." Ih bun mau," ujar cowok itu antusias.

" Nggak ada! itu buat gue."ketus Reina.

" Dih pelit lo."Reynand berdecak lalu menatap bundanya." Bun mau yah,"pintanya gemas.

Bunda Nadine jadi terkekeh." Iya bang bunda masak banyak ko," katanya membuat Reynand memeletkan lidah ke arah Reina." Tuh dengerin kanjeng ratu."

Reina memutar bola matanya malas lalu pergi menuju kamarnya untuk membersihkan badan nya terlebih dahulu.Saat masuk ke dalam kamarnya aroma lavender langsung menusuk indra penciumannya.Reina meletakan Carrierya lalu rebahan di kasur empuk miliknya.

Badannya  Reina serasa pegal semua terutama bagian kaki dan tangannya.Ia lantas menggeliat lalu kembali menelungkupkan wajahnya di atas bantal gulingnya.

Baru sehari aja Ia meninggalkan kamar nya rasanya tuh rindu banget..

🍭🍭🍭

" Ini nih yang bagian kaki nah iya yang itu."

Reynand yang menurut saja kala memijit kaki cewek itu jadi berdecak.Masalahnya tuh dari tadi ia jadi serba salah.

Entah kerasukan apa cowok itu mau memijiti kaki Reina yang pegal.Saat Reina selonjoran sambil memakan makanan ringan di ruang tamu tiba- tiba Reynand menyerbot duduk di sampingnya dengan rusuhnya cowok itu memakan cemilan miliknya.

Ada gunanya juga punya abang tuh..

" Bang!" Reina yang fokus nonton drama di televisi sambil sesekali menyuapi Reynand dengan keripik kentang.Sementara Kakaknya itu masih setia memijit kaki nya.

" Hm."

Reina mengubah posisinya jadi ikut duduk." Ternyata seru juga ya main ke alam," katanya berusaha mengingat malam kemarin yang bisa membuat nya tertawa lepas.Sampai sampai moement nya tuh masih terasa.

" Dih baru tau lo?" jawab Reynand menaikan sebelah alisnya." Coba deh lo kalo pusing dari pada main ke club mending muncak," katanya lalu menerima suapan keripik dari Reina.

Reina mengangguk. " Ya tapi kan semua orang punya self healing dengan caranya sendiri bang,gak semua suka muncak kaya lo."

Reynand jadi menyender ke sandaran kursi menopang kan kaki cewek itu diatas pahanya." Alam selalu punya ruang buat nerima keluh kesah kita."

" Sederhana tapi bikin tenang." sahut Reina setuju lalu ketika akan menyuapi Reynand dengan keripik itu namun dengan sengajanya Reina malah memasukan kembali ke dalam mulutnya padahal Reynand dari tadi menunggu suapan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang