Selamat membaca 💙
🍭🍭🍭🍭
"Makan dulu lah laper gue ."
" Gak lucu kan ya gue mati karena kelaperan."
"Menurut lo enakan mana,Bakso atau soto?" tanya Alvino yang sejak dari tadi terus saja bertanya.
Reina berusaha tak meladeni ucapan cowok disampingnya padahal sejak tadi ia ingin menjambak mulutnya yang tak berhenti mengoceh.luapan dalam dadanya seakan ingin berteriak membalas ucapan nya.
" Lo gak punya mulut ya?lupa gue"tambahnya lagi karena melirik Reina yang diam saja biasa nya cewek itu akan beradu mulut dengannya tak mau kalah.
Reina menghentikan langkahnya membuat Alvino juga ikut berhenti lalu menaikan alisnya.
" Sekali lagi lo ngomong gue pulang."sentaknya lalu mempercepat jalannya untuk segera sampai di ruang musik berada di samping Alvino membuatnya makin pusing.
" Tapi Woy Rani!" Teriak Alvino berusaha mengejar langkahnya tapi Reina tak menggubrisnya.
" Nama gue Reina !"
Niat ingin rebahan di rumah dengan cepat,Alvino malah menyeretya untuk latihan di ruang musik. Cowok itu dengan semangatnya sudah meminta izin untuk menggunakan ruang musik berhubung tidak ada kegiatan eskul hari ini.
Keduanya langsung memasuki ruang musik .Reina berjalan mengambil gitar di ujung sana Sementara Alvino juga mengikuti di belakang.
Lalu Reina duduk di bangku yang tertera disana sambil memangku gitarnya.Alvino juga ikut duduk di sampingnya lalu mengambil alih gitar dipangkuan Reina.
" Muka lo kusut amat kaya duit receh gue"ledek Alvino.
" Berisik lo ah." jawab Reina lalu melirik keluar jendela yang ternyata sudah mendung bisa dipastikan sbenetar lagi hujan akan turun.
" Mau nyanyi lagu apa?"
Reina terdiam sebentar sambil berpikir." Blue jeans?" katanya membuat Alvino mengernyit.
" Gangga?" tanya nya .Reina langsung mengangguk." Gimana?"
" Oke."
Alvino mulai mencari chord lagu yang berjudul Blue Jeans lalu mulai memetik senar gitarnya. Alunan melodi mulai mengalun berirama menciptakan sebuah nada yang terdengar merdu.
Reina jadi menikmati lagu itu perlahan mulai menyanyikan lagu tersebut .Bersamaan dengan itu rintik hujan perlahan turun.
Bait demi bait Reina nyanyikan bergantian dengan Alvino.Ia tak menyangka suara cowok aneh ini terbilang lumayan enak didengar.
Alvino jadi tertegun menatap lamat Reina dihadapannya tanpa terasa ia menarik sudut bibirnya memperhatikan Dia bernyanyi dengan perasaan mendalami.
Satu lagu berhasil mereka bawakan dengan sempurna.Reina menghela napasnya kala hujan semakin deras. Lalu ia keluar dari ruang musik sambil menggosokan telapak tangannya melihat ke arah koridor sekolah yang terbilang sepi hanya ada beberapa siswa yang sedang berteduh di depan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello You!
Teen Fiction( On Going). Berstatus sebagai seorang sahabat membuat Reina hanya menyimpan perasaan nya sendirian. Diam-diam dia menyukai Fahriza Elvano Adhitama yang menyandang sebagai ketua basket di sekolahnya. Bagaimana tidak cowok itu pandai sekali membuat...