# 10

50 33 6
                                    

Selamat membaca Guys💙

🍭🍭🍭

"Heh lo berdua " Alan tiba tiba pindah dari bangkunya jadi lebih mendekat ke arah Reina yang tengah asik memakan bakso.

" Kemarin gue liat lo deh Re ." Alan memicingkan matanya raut wajah berubah jadi serius." Lo jalan sama siapa?" tanyanya membuat Reina membulatkan matanya.

" gue---"

" Sama gue,kenapa?" Jawab Fahriza dengan santainya.

" Woeeylah." Gilang ikut mendongkak sempat menggebrak meja agak kencang membuat mereka langsung menatapnya heran sementara cowok itu malah menyengir tanpa dosa."Eh ini sory game gue," katanya lalu fokus pada ponselnya kembali.

Alan langsung melemparkan kuaci ke arah Gilang." Bikin jantungan gue aja lo," sewotnya.

" Lo punya jantung ?" tanya Reina menahan tawanya.

" Ya kalo enggak gue gak bisa napas dong cinta!"Jawab Alan gemas.

" Lo gak ngajak ya maennya berduaan." Ujar Bella.Aldira jadi menganggukan kepalanya setuju.

" Nanti sama gue Bell." Sahut Alan.Bella langsung berdecak menatap nya.

Reina memutar bola matanya malas." Apasih gue ada urusan ituh," katanya pelan.Memang benar ada urusan menemani Fahriza maksudnya.

" Eh Bell," Alan menyenggol lengan cewek itu." Dibawah langit masih ada apa?" tanyanya membuat Bella mengernyitkan keningnya.

" Masih ada lo yang pengen gue tampol," ketus Bella.

Gilang langsung menyemburkan tawanya.Sementara Reina diam diam mengulum bibirnya.

" Tetotttt salah Bell." Alan mencondongkan tubuhnya jadi menatap Bella." Masih ada gue yang selalu mencintai lo," katanya sambil menyisir rambut nya kebelakang.

" Receh banget gombalan lo lan!"ledek Reina.

" Saking recehnya gombalan lo bisa dituker sama permen di Alfa."Tambah Gilang.

Bella menatap Alan kesal." Sini gue colok mata lo pake garpu!"galak nya.Alan malah terbahak kencang.

" Lucu banget sih bell jadi pengen bungkus," katanya sambil mencubit pipi Bella.

" Lo kira gue gorengan apa?" Sahut Bella tak terima lalu mencubit lengan Alan membuat cowok itu memekik." Serasa di cubit Kepiting anjir!"

Tiba tiba Alvino datang bergabung dan duduk di samping Fahriza sambil meneguk minuman yang ia beli tadi.

" Eh Rani." kata Alvino dengan santai nya menatap Reina lalu kembali menyimpan satu botol di sampingnya.

" Rani siapa sih anjir gada yang namannya Rani." sahut Alan.

Gilang jadi tertawa sambil berteriak." Woi Rani ini dipanggil bang Vino."katanya membuat orang orang di kantin jadi menatapnya.

" Samping lo tuh." kata Alvino lagi.Reina yang tepat berada di samping Alan jadi mendengus.

" Ngomong sama gue?" jawab Reina menunjuk wajahnya." Nama gue Reina bukan Rani," dengusnya.

" Latihan sekarang lah."

Reina menaikan alisnya." Dih maksa lo?"

Hello You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang