# 8

54 34 3
                                    



Fariza : Sibuk g?
Reina: kalo mau ngajak jalan ayo haha
Fahriza :  Sklian Antrin belanja bahn" buat kue bsa?
Reina : Buat lo apa sih yang ga bisa
Wkwk becanda
Fahriza: Tnggu gue k rumah lo

Setelah mengirimkan pesan pada Reina, Ia turun dari kamarnya menghampiri mamanya yang tengah mengobrol dengan tantenya yang kebetulan berkunjung.

" Mah Fahri berangkat dulu." Ujarnya berjalan mendekat  kemudian mengecup tangan mamanya lalu salim kepada tante Dinar dan juga Om Davin.

" Wah wah kamu makin tinggi ya Ri ." ujar Om Davin takjub menepuk bahu cowok itu membuat Fahriza hanya terkekeh.

" Rapih bener mau kemana sih?" sahut tante Dinar heran kala melihat Fahri yang tengah menggunakan Kameja dibaluti celana jeans berwarna Hitam tak lupa sepatu Vans yang menambah keren penampilannya.

" Disuruh bunda tan  " Jawab Fahri singkat. Kemudian seorang gadis kecil bermata bulat menghampirinya dengan berlari kecil.

" Kak Fai mau kemana?" Tanya gadis itu dengan wajah gemasnya meraih lengan Fahriza.

Fahriza langsung  menunduk berusaha mensejajarkan tubuhnya." Ka Fai mau keluar dulu ya Alya,"Kata cowok itu sambil mengusap rambut Alya.

" Al boleh ikut ngga?" tanya Alya Sambil menggoyangkan lengan Fahriza.

" Eh Al disini aja sama mama ya ." jawab tante Dinar.

Fahriza jadi menatap Alya tak tega. "Nggak papa kalo Al diajak tan?"tanyanya langsung menatap tante Dinar dan Om Davin bergantian.

" Bawa aja tapi jangan dijual ya ." Sahut Davin terkekeh langsung mendapat pelototan dari tante Dinar.

" Kamu yakin bisa belanja nya?" tanya Mama Maya menatap putranya." Nggak Papa biar mama aja nanti yang keluar."

Fahriza menatap mamanya lalu tersenyum hangat." Fai ditemenin sama Reina ma."

" Punya pacar tuh dikenalin coba." canda tantenya membuat Fahriza berdehem." Apasih tan cuma temen."

" Gapapa kali Ri kenalin noh sama mama."

Mama Maya hanya menggelengkan kepalanya." Udah udah ya gapapa Fahri punya pacar juga biar gak pacaran sama buku bukunya ituloh."

Fahri jadi mengehla napasnga menoleh pada sang mama yang tengah tertawa bersama tantenya.

"Apasih ma ."

🍭🍭🍭🍭


Reina mengulum senyum setelah mendapat notifikasi dari Fahriza Ia langsung bergegas mengganti pakaiannya .Serasa sudah siap dengan penampilannya lalu berjalan hendak memakai sepatu yang sudah ia siapkan di kursi depan rumahnya.

Ngomong ngomong soal kedua sahabatnya mereka sejak siang sudah pulang ke rumah karena ada urusan masing masing.

Setelah berpamitan pada bundanya Reina melangkah menuju ke luar tiba tiba mengernyit saat melihat sepatu berwarna putihnya hanya tinggal satu.

Ia jadi mengepalkan tangannya paham betul ini ulah siapa.Gadis itu lalu berjalan masuk ke dalam lagi.

" REYNAND!!!!"

Reynand yang memasang wajah polosnya hanya pura pura menonton televisi mengabaikan teriakan adiknya.

" Reynand Balikin sepatu gue !"

" Bunda Reynand Nih!"teriak cewek itu tapi tak di gubris oleh kakaknya.

Ia melangkah mendekat lalu mematikan televisi  yang sedang Reynand tonton membuat cowok itu berdecak lalu menoleh ke arahnya.

" Sepatu yang mana sih hah? Orang gue duduk aja di sini, Jangan solimi ya lo."

Reina jadi menghela napasnya jengah.
"Ya kalo bukan lo siapa lagi !"

" Tanya sana sama Pak RT." balas Reynand langsung mendapat timpukan bantal oleh Reina.

Reynand jadi mengaduh mengelus kepalanya ." Aw Aw lo garang banget sih jadi cewek."

" Balikin sepatu gue buru!" Reina mengatur napasnya." Mau gue jambak hah?" ancamnya membuat Rey langsung melotot sambil memegang rambut badai nya.

Tiba tiba bunda Nadine yang sudah menyirami tanaman di belakang rumahnya jadi menghampiri mereka karena teriakan yang terdengar.

" Ada apasih ko malah ribut."sahut bunda dengan kening berkerut menatap mereka bergantian.

Rein langsung berdiri disamping bundanya." Nih bun sepatu Rein diumpetin coba."

" Dih aduan lo." Cibir Reynand.

Bundanya jadi menggelengkan kepalanya." Bang jangan jail ah, balikin kasian,"pintanya.

Reynand menghela napasnya lalu berjalan menuju belakang meja yang terletak di pojokan.Mencari sesuatu di sana.

" Nih lo jangan solimi ya! tadi Tikus lari bawa sepatu lo." Ujar Reynand lalu memberikan sepatu itu yang langsung Reina rampas dengan kasar.

"Otak lo konslet!" Sentak Reina lalu mengalihkan tatapannya pada layar ponselnya .Emosinya perlahan memudar lalu beralih mencium pipi bundanya.

" Bunda Rein berangkat ya." Sahut Reina karena Fahri sudah di depan rumah katanya.

" Pulangnya jangan kemalaman ya."Kata bunda membuat Reina mengacungkan jempolnya.

" Awas sepatu lo di gondol Tikus lagi Re!" Teriak Reynand membuat Reina memeletkan lidahnya.

" nyenyenye," Cibir cewek itu lalu berjalan keluar.

Reina memakai sebelah sepatunya lagi lalu berlari kecil menghampiri Fahri yang kebetulan cowok itu mengenakan mobil.Tumben sekali pikirnya.

Ia menunduk membaca chat nya yang masuk.

Fahriza: Duduk dpn

Reina mengulum bibirnya lalu membukan pintu depan.Matanya membulat kaget saat ada seorang gadis kecil yang sedang duduk anteng.

" Hai Kak."sapa nya.

Reina mengerjapkan matanya lalu duduk di sebalah anak itu.

" Hallo, kamu siapa anak cantik?" tanya Reina lalu diam diam melirik Fahri yang sudah menyalakan mobil nya.

" Alya." jawab gadis kecil bermata bulat itu.

" Dia sepepu gue Re." Sahut Fahri.

" Nama kakak siapa?" Alya balik bertanya.

" Reina ." Sahut Reina membuat Alya mengangguk." Cantik," katanya .

" Kamu juga cantik kok," balas Reina lalu tersenyum.

Alya menggoyangkan lengan Fahri pelan," Kak Fai pacaran ya sama kakak ini."

Fahri jadi menoleh ke arah Reina.Mereka jadi saling tatap sebentar sebelum Reina mengalihkan lebih dulu.

Entah kenapa  ditanya seperti itu membuat wajah Reina memanas.

" Hah?"


TBC

Hello You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang