#18

44 22 29
                                    


Selamat Membaca 💗

🍭🍭🍭🍭

" Ri Carrier lo yang Eiger gue pinjem ya." Ujar Alan malam itu di rumah Fahriza.

Fahriza yang sibuk mencari perlengkapan jadi menoleh ke arahnya." Cari aja," katanya lalu menemukan tenda yang Ia butuhkan nanti.

Sudah lama jarang muncak jadi peralatan nya tidak terawat.Selain suka basket dia juga se excited itu menyangkut Hiking.

" Buset duit lo masih aja banyak ya lo beliin ginian." Ujar Alan kagum kala melihat berbagai peralatan yang Fahriza punya dari mulai cariel yang cowok itu miliki dengan berbagai kapasitas.

" Gue nabung bege." Jawab Fahriza tak terima.semua peralatan ini ia beli dengan uang tabungannya sendiri kadang uang dari hasil turnamen basket dan juga kalo menang olim.

Malah Fahriza pernah mendaki paling jauh ke Merbabu bersama dengan anak eskulnya.

Tiba tiba mamah Maya mengetuk pintu kamarnya.Fahriza langsung berjalan menghampirinya.

" Kenapa mah?" tanya Fahriza lembut kala melihat pakaian mamahnya yang masih mengenakan pakaian formal.Mamah Fahriza berkerja di salah satu perusahaan yang di kelola bersama Ayahnya.Lalu mama Maya masuk ke dalam dan duduk di sofa kecil kamar Fahriza.

" Udah makan belum?" tanyanya.

Fahriza jadi mengangguk lalu tersenyum hangat." Udah."

Alan langsung berjalan kecil menyalimi mama Maya." Hallo Mah,"sapanya.

Mama Maya tersenyum kecil." Kemana aja jarang maen,"ujarnya membuat Alan tersenyum lebar." Pagi sampe malem Alan di sini Mah."

Mamah maya jadi celingukan merasa ada yang kurang." Eh Gilang mana tumben," tanyanya dengan kening berkerut.Biasanya suka satu paket.

" Ada urusan dulu nganter kakak nya Mah." Jawab Fahriza membuat mama Maya mengangguk.

" Mau Hiking ke mana Fai?" tanyanya kala melihat peralatan yang terkapar di lantai.

" Kita mau NgeCamp Mah." Balas Alan lalu duduk sambil memasukan peralatan yang dibutuhkan ke dalam tas Eiger yang ia pinjam.Lebih tepatnya semuanya minjam.

Alan cuma modal Raga aja...

" Yaudah Take care, Mama mau bersihin badan dulu." Ujarnya lalu pergi meninggalkan kamar Fahriza.

Selepas kepergian mamah Maya Alan menggendong Cariel nya yang berukuran sedang.Sebenernya ini bukan pertama kali mereka main bareng ke Alam.Pernah sekali mereka bertiga hiking bareng.

" Keren gak?" tanya Alan sambil memutar tubuhnya.

" B aja." Balas Fahriza lalu cowok itu tengah siap packing dengan kebutuhannya.Ia perlahan berjalan dan duduk di atas kasur miliknya.

" Assalamualaikum Brother!!!"

Teriakan di depan kamarnya membuat ia mendengus pelan.Sudah mengenali siapa pemilik suara itu.Tanpa aba aba Cowok itu masuk menyerbot kamarnya dengan santai nya rebahan di samping Fahriza. Sebelum itu menunda satu kantung plastik yang berisi makanan.

" Buset itu jangan di injek bege." pekik Alan kala melihat Sleeping bad nya terinjak Gilang.

" Pada bawa apa aja sih?" tanya Gilang lalu duduk di atas karpet membuka makannan yang ia bawa lalu melempar satu snack yang langsung Alan terima.

" Diem lo,waktu hiking aja lo cuma bawa makanan doang." Sahut Alan heran sambil memasukan ciki ke dalam mulutnya.

Fahriza jadi ikutan duduk di bawah menerima satu kaleng kopi yang Gilang beri." Kakak lo jadi kuliah keluar kota ?" tanyanya.

Hello You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang