018.Kepergian.

3.9K 565 61
                                    

Aku gak berharap happy ending bersamamu☺.

(Ryntimtam)

.......

Faisal berjalan perlahan masuk ke dalam rumahnya, setelah dia pergi dari rumah sakit tadi, hatinya terasa kosong. Seakan apa yang sudah mengisi kekosongannya selama ini sudah hilang.

"Faisal? Kok kamu pulang? Bukannya Rena masih di rumah sakit?" tanya Tamara begitu melihat Faisal datang dengan raut suntuknya.

Dia berjalan mendekati Faisal dan memegang bahunya pelan "Ada apa? Katakan pada Mama." bujuk Tamara lembut.

Faisal menghela napas panjang "Ma, apa resiko mengatakan kata benci pada Destiny mate kit?" tanya Faisal malas.

Tamara membeku, pegangannya pada bahu Faisal menguat "Apa maksud kamu? Katakan lebih jelas." perintah Tamara serius.

Faisal mendesah pelan "Aku mengatakan jika aku sangat membenci Rena, bahkan jika dia matipun aku akan sangat membencinya." jawab Faisal pelan.

Tamara menggertakan giginya, satu tangannya terangkat dan melayang ke pipi Faisal.

Plak!

"KAMU GILA!? KAMU SUDAH MENDOAKAN KEMATIAN MATE MU SENDIRI FAISAL!!" teriak Tamara emosi, wajahnya merah padam.

Apa tidak cukup Faisal menyusahkan Rena dengan cara merusak masa depan Reyhan, membuat masalah Rena semakin banyak, tanggung jawabnya tak cuma Faisal.

"KENAPA MAMA TAMPAR FAISAL!?" teriaknya marah, dia mundur kemudian menjaga jarak, pipinya panas setelah mendapat tamparan itu.

Tamara mengusap kasar wajahnya.

"Faisal, kata terlarang bagi para Omega adalah Benci, jangan sekali-kali mengatakan jika kamu membenci matemu karena itu bisa merusak ikatan kalian, itu merusak jantungnya secara spontan." ujar Tamara prustasi.

Faisal membeku, wajahnya pucat seketika. Dia sudah berulang kali mengatakan jika dia membenci Rena, tangannya bergetar pelan.

"L-lalu..apa..resikonya..ma.." lirihnya gemetar. Dia tiba-tiba merasa takut, jantungnya berdegub semakin cepat, perutnya tiba-tiba merasa nyeri.

"Coba buka pakaian kamu, lihat apakah tanda didada kamu masih ada atau tidak." perintah Tamara dingin.

Dengan cepat Faisal membuka kemejanya dan memperlihatkan tubuh bagian atasnya, matanya sontak membulat, wajahnya memucat.

"Lihat? Tanda itu sudah mulai hilang."

Faisal mencengkram tangan Tamara dan menatapnya kalut "Kenapa tandanya bisa memburam Ma!?" tanya nya takut.

Tamara mendecih sinis "Itu pertanda, jika ikatan kalian sudah mulai hilang. Kalian tak lagi menjadi mate, karena kamu sudah mengatakan kata terlarang berulang kali." ujar Tamara santai.

Faisal menggeleng kuat "ENGGAK!! INI GAK MUNGKIN MA! FAISAL GAMAU HILANG IKATAN SAMA RENA!!" teriaknya histeris. Tamara mendecih tak suka.

"Terima saja nasibmu Faisal, ini resiko karena ucapanmu sendiri."

Kring.

Tamara menoleh, dia segera mendekati meja kecil dan meraih telepon genggamnya "Halo?"

"S-sayang..hiks.."

Tamara menggenggam kuat teleponnya "Kamu kenapa nangis Adean!?" tanya nya panik.

"R-rena hiks.."

"Ada apa sama Rena!?"

Faisal mendekati mamanya dan merampas ponsel itu dengan cepat "Kenapa sama Rena pah!?" tanya Faisal kalut.

Tangisan Adean semakin kuat "Rena meninggal..hiks..jantungnya pecah dan pembuluh darahnya tersumbat..hiks..kembali ke rumah sakit dan lihat jasadnya.."

DEG!!

Jantungnya mencelos, tubuhnya merosot pelan kelantai dan bergetar hebat.

"GAK MUNGKIN!..hiks..ININGAK MUNGKIN!! RENA JANGAN TINGGALIN AKU..hiks..AKU GAK BENCI SAMA KAMU RENA..hiks..AKU SAMA SEKALI GAK BENCI!!"

Tamara hanya memandang datar Putranya, semua sudah terlambat, akibat ucapan Faisal yang terlampau kurang ajar. Membuat semuanya hancur.

Ucapan yang selama ini menjadi doanya, ucapan kebenciannya pada Rena, mulut jahatnya, lidah tajamnya, Faisal menyesal.

Seharusnya dia sadar, jika setiap kata yang terucap dari bibirnya adalah doa.

"Ah..bayimu juga ikut hilang Faisal."

"H-hah..apa maksud mama.."

Tamara menghela napas panjang "Bayi yang bahkan belum terbentuk. Sudah hilang dari rahimmu, itu akibat dari kepergian Mate ditengah kehamilan omega. Bayinya akan ikut pergi bersamaan dengan Alphanya."

Dan itu, menjadi suatu kehancuran besar dihidup Faisal. Alpha nya pergi, bayinya lenyap. Faisal kehilangan semuanya, dia kehilangan keluarga yang bahkan belum dibentuknya.

"AAARGHHHH!!..hiks..AAAAAAAAA RENAAAAA MAAFIN AKUUU..hiks..HUAAAAAAAAAA RENAAAAAAAAA!!!"

Hidup akan terus berjalan, kehilangan adalah salah satu kejadian yang akan mengiringi kehidupan setiap manusia.

Dan satu lagi.

Berhati-hatilah dalam berbicara, jika tak ingin hal itu menjadi bumerang dikehidupan kalian.



























Bersambung✨

Syalalalal💃

Spoiled Male Omega [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang