[warn, strong language]
Ini kamu yang meninggal karena kesialan dan kekuranganmu sendiri. Dan kau, yang mengikuti Takdir bodoh mu.
"Sial, apa apaan nasibku ini?"
Tapi ya, namanya juga [Name] [Surname]. Dia ga bakal menyerah begitu saja kan? Iya. i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Ada 7.450.100.900 orang didunia ini. Abaikanlah mereka seperti kau mengabaikan angkanya." -[Name] [Surname]
[Name] jengkel. Belum sehari saja dia sudah lelah dengan sang Pro Hero kedua itu. Hanya bisa mengoceh tentang ini itu. Apa Yang Mulia Endeavor ini tidak tahu bahwa [Name] sangat muak dengan itu semua?
Diocehkan oleh orang tua saja [Name] sudah muak, apalagi dengan orang yang [Name] benci?
Rasanya seperti kau ingin mengambil Beton lalu dilempar ke arah orang itu. Ah, serasa Dejavu bukan? [Name] pun meninggal dengan cara yang sama. Terkena beton yang membuat tengkorak nya pecah dan otaknya keluar.
Yang ngebayangin Psikopat.
Eh tunggu, [Name] punya otak? Bercanda, tanpa otak kau tidak akan hidup.
"Perhatikan dengan baik [Name]"
" Bagaimana kau bisa menjadi hero kalau begini caranya?'
" Semangatlah sedikit"
Astaga Tuhan, otak [Name] serasa ingin meledak. 'Bisakah Yang Mulia maha benar Endeavor ini diam dan tidak bacot?' ucapnya dalam batin yang ingin melempar Pro Hero beranak empat itu ke lautan luas.
Dan juga, Sejak kapan dia memperbolehkan Todoroki Enji memanggil nama kecilnya?
Memikirkan ini malah membuat [Name] semakin tertekan. Oh ayolah, dia itu bukan tombol, jangan ditekan.
"Kau benar benar berniat menjadi hero tidak?" Ucap Endeavor
'Astaga Shoto, aku merasakan penderitaanmu' Ucap [Name] menangis dalam hati.
"Aku benar benar berniat Endeavor-san, jadi bukankah lebih baik anda mencoba untuk menghargaiku disini?" Ucap [Name] geram
" Kalau kau memang berniat, bergeraklah lebih, itu tidak seperti kau bisa terus mengandalkan quirk mu bekerja"
'Orang ini benar benar menguji kesabaranku ya, bacot banget' Batin [Name] berasa seperti ingin memotong apapun didepannya.
Gadis itu menonaktifkan quirknya. Dia bergerak membabi buta terhadap Endeavor. Ah, selamat, anda menjadi samsak bocah itu hari ini.
Latihan dari Best Jeanist ternyata tak sia sia, tendangan dan pukulan bocah bermanik abu-abu itu membuahkan hasil.