[warn, strong language]
Ini kamu yang meninggal karena kesialan dan kekuranganmu sendiri. Dan kau, yang mengikuti Takdir bodoh mu.
"Sial, apa apaan nasibku ini?"
Tapi ya, namanya juga [Name] [Surname]. Dia ga bakal menyerah begitu saja kan? Iya. i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Akan selalu ada terangnya cahaya dibalik gelapnya malam. Pertanyaannya, kalian mau mengikuti yang mana?" - [Name] [Surname]
Apa yang Big Three katakan itu benar benar aneh. Dari Amajiki yang terlalu introvert, Hado yang terlalu cerewet, dan Mirio yang..... aneh.
' Amajiki-san tipe orang yang gabisa blak blakkan, introvert. Hado-san sebelas duabelas dengan Present Mic, apa dia anak haramnya? Dan Mirio-san... ah sudahlah.' Batin [Name] mulai absurd.
Padahal dia sudah bertemu dengan mereka bertiga dua tahun yang lalu. Short term memory lost memang.
Datang datang, Mirio Togata yang akan menjadi quirkless itu langsung menantang anak anak 1A untuk bertarung bersamanya.
" Matte kudasai, gini gini, kami sudah pernah bertarung dengan pahlawan pro." Ucap Tokoyami
" Kami juga sudah bertarung dengan villain villain. Apa kami terlihat begitu payah hingga membuat senpai khawatir?" Tanya Kirishima
" Um. Kalian boleh menyerang kemari dari sisi manapun. Siapa yang mau maju duluan?" Ucap Mirio seolah tidak mendengar apapun.
" Lagian mereka terlalu meremehkan Mirio-san. Bukankah sudah kubilang tadi kalau mereka sudah hampir setara dengan pahlawan pro?" Gumam [Name] di sebelah Aizawa dan Todoroki
" Dengar, ini kesempatan bagus. Kalian harus melakukannya dengan baik!" Ucap Aizawa
1 vs. 18. Menurut akal sehat manusia, yang pasti menang adalah 18 orang tersebut. Tapi..
" Kalian itu sebenarnya belajar dari ujian praktik melawanku dulu tidak sih?" Tanya [Name] geram.
Delapan belas murid 1A itu sudah tumbang dengan mudah. Sama seperti dulu.