[warn, strong language]
Ini kamu yang meninggal karena kesialan dan kekuranganmu sendiri. Dan kau, yang mengikuti Takdir bodoh mu.
"Sial, apa apaan nasibku ini?"
Tapi ya, namanya juga [Name] [Surname]. Dia ga bakal menyerah begitu saja kan? Iya. i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain." - Monkey D. Luffy
Malam itu Hawks sama sekali tidak bisa tidur. Pikirannya terus memutar balik ingatan ketika saat dia menelefon Dabi.
Ah, ini semua semakin merepotkan. Pikir Hawks. Pria itu sama sekali tidak bisa berbuat apa apa.
Untuk sekedar meng-kontak [Name] saja dia tidak berani.
Tidak mungkin dia harus mengorbankan [Name] untuk ini.
"Apa yang harus kulakukan?" Gumam pria itu pelan, nyawa [Name] bisa saja menghilang.
Padahal udah ilang 2 kali.
"Kalaupun aku mengorbankanmu, apa kau akan baik baik saja?"
Hm. Kaga.
— D E S T I N Y —
"[Surname] Ryouka." Gumam Hawks
"Ada apa Hawks? Kau merasa familiar dengan nama itu?" Ketua Komite Pahlawan itu bertanya dengan alis bertaut, merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan Hawks
"Tidak. Sama sekali tidak, aku hanya merasa dejavu." Ucap Hawks dengan senyuman misterius.
Hawks memegang dokumen itu dengan erat. [Surname] Ryouka, sosok perempuan yang sangat mirip dengan Pro Hero nomor 3 saat ini.
Yaiyalah. Wong itu Ibunya. Bego ih.
"Kalau Ayahnya? Ayah dari Hiekka?" Tanya Hawks
Ketua Komite itu terdiam. Lalu memberikan sepucuk kertas tanpa bilang sepatah katapun.
Hawks ikut terdiam. Dirinya hanya mengambil kertas itu dan membukanya.
"Dia kan-!" Mata Hawks terbelak. Tidak menyangka kalau sosok ayah dari Hiekka adalah sosok yang sangat mempengaruhi dunia kepahlawanan.
Pria burung kini tahu kenapa [Name] tidak pernah berpihak entah kepada pihak Hero ataupun pihak Villain.
'Like Father like Daughter huh?'
— D E S T I N Y —
Tangan itu bergetar. Hawks benar benar takut akan ini. Dia takut [Name]-chan-nya akan berubah.
Hawks memejamkan matanya. Mencoba sebisa mungkin untuk tenang.
Setelah merasa bahwa dirinya sudah cukup tenang, Hawks memencet tombol warna hijau di ponselnya.
"Halo, [Name]-chan?"
"Ada apa, Hawks?"
— D E S T I N Y —
"Marga [Surname] itu dari ibumu?" Tanya Hawks setelah perbincangan ringan mereka. Hawks siap memasuki topik utama.
"Marga [Surname] memang diturunkan dari ibuku. Seharusnya kau juga tau itu lah." Balas [Name]