[warn, strong language]
Ini kamu yang meninggal karena kesialan dan kekuranganmu sendiri. Dan kau, yang mengikuti Takdir bodoh mu.
"Sial, apa apaan nasibku ini?"
Tapi ya, namanya juga [Name] [Surname]. Dia ga bakal menyerah begitu saja kan? Iya. i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Jangan menyerah. Kau bisa saja menjadi alasan seseorang masih bertahan sampai sekarang. Kehadiranmu itu jauh lebih penting daripada apa yang pikirkan." - [Name] [Surname]
" Hasil lengkap Ujian Praktik sudah keluar!"
" Meski nilai penyelamatan khusus 0, Bakugo masih bisa menempati urutan pertama ya!"
" Dia tidak berhenti bertarung mau babak pertama ataupun kedua."
" Ini semua karena keinginnanya yang bulat"
" Sebaliknya, adalah siswa yang menduduki peringkat 7 dengan 0 Kill"
" Meski ada kandidat yang sebelumnya menghadapi musuh raksasa, tapi yang melawannya sudah lama tidak muncul."
" Tapi, Midoriya juga terluka parah karena efek Quirknya sendiri, seperti anak kecil yang baru membangkitkan bakatnya."
" Aizawa-san sepertinya anda tertarik dengan murid tahun ini?" Tanya [Name] kepada Aizawa yang menyandar di tembok ruangan tersebut.
" .... Sepertinya tahun ini akan menarik." Timpal nya kepada sang gadis.
" Ya, semoga saja tidak ada murid yang kau keluarkan." Lanjut [Name] seraya terkekeh.
Dan Midoriya akhirnya menemui All Might setelah lama loss contact. Menemui nya di pantai yang sudah dibersihkan oleh pemuda itu.
Tingkat persaingan masuk SMA U.A. lebih dari 300 orang per tahunnya. Kecuali 4 tempat yang direkomendasikan, rata rata ujian biasanya 36 orang. Setiap kelas ada 18 orang dan hanya ada 2 kelas.
" 1-A..... 1-A..." Ucap Midoriya berulang
" Tempat ini luas sekali, Ketemu! Pintu masuknya besar sekali, apa ini bisa dimasuki?"
" Semoga saja aku tidak sekelas dengan orang mengerikan." Gumam Midoriya lalu membuka pintu besar bertulis 1A itu.
" Singkirkan kakimu dari meja!"
" Haa?"
Ternyata doa seorang cinnamon roll ini tidak bisa dikabulkan.
" Tidakkah kau rasa hal itu sangat menyedihkan bagi senior dan para pengrajin meja?" Tanya Lida Tenya, adik dari Pro Hero Ingenium.
" Tidak! Kau alumni SMP mana? Kau hanya berperan kecil!" Tanya Bakugo dengan kasar