10. In the Bed Together

378 30 1
                                    

Reindra tengah berbicara dengan Resepsionis ketika Thania menunggu di sofa Lobi.

"Than, ini kunci kamar kamu. Kamar kita sebelahan aku minta sebelahan supaya gampang kalau ada apa-apa." Jelas Reindra pada Thania yang kini menatapnya dengan senyuman.

"Kamar aku di cancel aja masih bisa kan?" Tanya Thania yang kali ini membuat Reindra bingung

"Maksudnya? Kenapa di cancel tan?"

"Aku tidur di kamar mas aja" tegas Thania yang sempat membuat Reindra bingung beberapa saat.
.
.
.
Dan disinilah Reindra berada dikamar bersama Thania, sebenarnya bukan hal yang aneh dan canggung tapi.. membayangkan dirinya harus berbaring di sofa atau meminta ekstra bed yang tidak nyaman setelah lelah konverensi dan kunjungan sepertinya bukan hal yang tubuhnya butuhkan saat ini.

"Mas.. sini.." ujar Thania setelah selesai mandi.

Gadis itu berbaring diatas kasur dengan nyaman setelah mengeringkan rambutnya.

Reindra duduk ditepian kasur dan menatap Thania.

"Kenapa Than?"

"Mas ga jet lag?"

"Mm banget..." Jujur Reindra yang membuat Thania tersenyum kecil.

Percakapan tak berarti seperti ini yang Thania rindukan sejujurnya.

"Kalau gitu sini tidur.." perkataan Thania membuat Reindra terdiam.

"Kok malah diem mas? Katanya capek?"

"Kamu juga capekkan tan? Kalau aku tidur di kasur nanti kamu pindah kesofa, aku gamau badan kamu sakit gara-gara tidur disofa." Jelas Reindra sembari menatap Thania.

Cup! Sebuah kecupan ringan mendarat di bibir Reindra membuat pria itu terbelalak.

"Makasih ya sayang udah khawatirin aku.." ujar Thania yang membuat Reindra semakin terkejut dengan sikapnya.

"Than.."

"Sstt.. aku ga bakal pindah ke sofa, mulai sekarang aku sama mas tidur di kasur bareng-bareng ya.." belum sempat Reindra menjawab Thania sudah menarik Reindra berbaring diatas kasur.

Lalu Thania menarik tangan Reindra kepinggangnya dan Thania menelusuk masuk dalam pelukan Reindra.

"Hmm.. jadi gini rasanya.."

"Than.."

"Nyaman." Ucap Thania sebelum memejamkan matanya.

Reindra sempat kesulitan untuk memejamkan matanya sebelum akhirnya ikut terlelat karena badannya masih lelah setelah penerbangan panjang.

Her Shining HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang