19. Kecelakaan

608 50 0
                                        

Reindra tengah sibuk memperhatikan Thania yang tengah memasak sarapan di Pantry untuknya.

Ia memperhatikan setiap pergerakan Thania dari mulai mencuci bahan-bahan, memotongnya, hingga menumisnya.

Reindra amat bersyukur bagaimana setiap hari ia selalu dimanjakan oleh Thania dengan berbagai makanan kesukaannya, bahkan ketika berlibur seperti saat ini Thania sengaja membawa beberapa bumbu masak dan beberbelanja bahan makanan agar aku tetap bisa menikmati makanan Indonesia yang sangat aku sukai.

"Seperti biasa masakan kamu memang selalu the best sayang!" Ujar Reindra memuji Thania membuat wanita itu tersenyum lebar.

"Biar aku yang beresin ya" Ujar Reindra yang segera merapikan perlatan makan mereka.

Drtt
Drtt

'dr. Ivy calling'

Melihat ponsel suaminya yang terus bergetar membuat Thania tergerak untuk memberikannya pada suaminya.

"Mas telfon dari dr. Ivy sepertinya penting." Ucapan Thania membuat Reindra menghentikan kegiatannya.

"Hallo yes ivy?"

"..."

"What?! I will go right now" Ujar Reindra yang terlibat begitu panik.

"Mas ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Thania yang cemas melihat suaminya seperti kehilangan kendali.

"Than jangan sekarang, kita harus berkemas dan aku harus segera kerumah sakit. Ah aku tidak punya waktu untuk itu, bisakah kau pulang sendiri? Aku benar-benar harus pergi sekarang." Ujar Reindra yang segera berlari menyambar kunci mobil yang berada dalam kamar hotel mereka.

"Mas.. Hati-hati.." Ujar Thania menahan Reindra sebelum pria itu pergi dari kamar mereka.

Reindra yang melihat tatapan Thania yang tak berdosa membuat pria itu merasa sangat bersalah dengan tindakannya namun disisi lain ia juga tak memiliki pilihan lain saat ini.

Reindra mengecup dahi Thania sebelum pergi dan meninggalkan wanita itu sendirian.

.
.
.
.

Setelah apa yang terjadi beberapa jam lalu, Thania memutuskan untuk kembali pulang kerumah dan menunggu kabar dari suaminya.

Namun nihil hingga keesokkan paginya Thania tidak menemukan tanda-tanda bahwa suaminya itu akan kembali atau menghubunginya.

Khawatir dengan Reindra, Thania memutuskan untuk menuju rumah sakit dengan bekal makanan yang sudah ia persiapkan.

Thania menanyakan keberadaan Reindra pada rekan kerja suaminya itu yang dijawab dengan tatapan canggung dan tak biasa.

"dr.Reindra tengah berada di ruang ICU.."

Dan mengalirlah cerita bahwasanya Marry mengalami kecelakaan bersama Arsen yang membuat wanita itu berada di ruang ICU sedang Arsen mengalami koma setelah berhasil bertahan dari keadaan kritisnya.

Thania menghampiri Reindra yang tengah berada di ruang ICU dimana dua orang yang begitu dicintainya terbaring tak berdaya.

Melihat bagaimana punggung pria itu nampak bergetar membuat Thania menitikkan air matanya.

"Mas.." Ujar Thania yang membuat Reindra menolehkan kepalanya dan terkejut melihat kehadiran istrinya disini.

Reindra tahu saat ini Thania pasti merasa tersakiti karena itu Reindra merasa takut dan berusaha untuk menjelaskannya pada Thania.

"Than.. Mas.. " Belum sempat Reindra berbicara

Brukk

Thania memeluk Reindra erat, mengusap punggung suaminya itu dan berkata.

"Semua akan baik-baik saja, Marry dan Arsen akan baik-baik saja. Kau harus kuat, untuk mereka.. Untuk anak manis yang begitu kau sayangi, dan.."

Thania terdiam dan melepaskan pelukannya menggenggam tangan Reindra dan menatap pria itu.

"Wanita yang kau cintai."

Menyakitkan memang, tapi Thania tidak memiliki pilihan lain selain mengakui semua itu dan memberikan dukungan pada suaminya.

'Duniaku sudah runtuh sejak kamu mengatakan bahwa kamu tidak lagi mencintaiku, tapi melihat bagaimana kamu merasa duniamu seakan akan runtuh membuatku jauh lebih tersakiti mas Reindra..' ujar Thania dalam hati.

Hari itu Thania menemani Reindra menjaga dua orang yang begitu dicintai oleh pria itu.

Katakan betapa kuatnya hati Thania menerima takdir yang digariskan untuknya.

Her Shining HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang