20. Permintaan Terakhir

681 46 5
                                    

Thania bersiap menuju rumah sakit untuk mengantarkan pakaian ganti dan makanan kepada suaminya yang sudah 2 hari ini tinggal di rumah sakit demi menjaga Marry dan Arsen.

Ponsel Thania berdering ketika gadis itu tengah menyiapkan kotak bekal untuk Reindra.

"Ya Brian?"

"Semua sudah siap Than, kau jadi pergi lusa bukan?" Tanya Brian pada sahabatnya.

"Aku akan pergi lusa, jangan khawatir."

"Baiklah jika ada sesuatu yang kau butuhkan hubungi aku segera."

"Baiklah, aku akan menghubungimu lagi nanti."

Setelah percakapan itu Thania segera bergegas menuju rumah sakit.

.
.
.
.

Thania POV

Dan disinilah aku berada, di lorong rumah sakit menuju ruangan kerja Mas Reindra. Pria yang beberapa bulan ini menjadi suamiku. Suami yang kucintai.

Pria yang kini tengah mengkhawatirkan wanita lain yang telah menjadi dunianya entah sejak kapan.

Ketika sampai di ruangan Mas Reindra Thania mendapati pria itu yang tengah terduduk sembari melamun.

Thania mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi suaminya yang entah sedang memikirkan apa.

"Mas.." Ujar Thania lembut

Reindra yang kini menyadari keberadaan istrinya itu segera menarik wanita itu dalam pelukannya.

Thania yang awalnya terkejut kini membalas pelukan suaminya itu sembari mengelus surai Reindra sayang.

"It's okay mas.. Everything will be fine, just believe in Allah." Ujar Thania mencoba menghangatkan hati suaminya yang ia tahu tengah kacau akibat kecelakaan yang menimpa dia orang terkasihnya.

Mendengar ucapan Thania bukan membuat Reindra melonggarkan dekapannya, melainkan pria itu semakin mempereratnya. Dan mulai menangis dalam diam.

Melihat itu Thania begitu terluka, bagaimana Suaminya menangis untuk mereka. Membuat Thania benar-benar menyadari posisinya dalam hidup mas Reindra saat ini merupakan penghalang untuk kebahagiaan suaminya.

Selama satu jam lebih Thania mendekap erat pria yang menjadi suaminya itu setidaknya sampai saat ini.

Sebelum kembali kerumah Thania berujar pada mas Reindra.

"Mas bisakah kamu mengabulkan permintaan terakhirku?"

Reindra yang sudah kembali normal menatap Thania bingung.

"Permintaan terakhir?" Ulang pria itu ragu.

"Iyah setelah ini aku tidak akan meminta mas untuk mengabulkan apapun lagi." Mendengar ucapan Thania dan melihat raut wajahnya yang begitu teduh dengan senyuman yang terukir membuat hati Reindra kalut namun ia juga tidak mungkin menolak keinginan Thania yang sudah cukup bersabar untuknya.

Dengan ragu Reindra menjawab, "Mas akan kabulkan selagi mas mampu sayang, katakan apa yang kamu inginkan?"

Thania tersenyum, sebelum akhirnya meninggalkan ruangan itu setelah menjawab pertanyaan Reindra.



Happy reading

*Hi readers sorry ya udah nunggu lama buat chapter ini, I'm so busy these days.. Author harap kalian masih setia buat baca ya*



Her Shining HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang