4. Penghalang?

522 41 0
                                        

Semua barang milik Thania sudah di pindahkan ke Apartemen milik Reindra. Sebelumnya barang-barang Thania memang berada di kediaman Aga dan Rania, karena rencana awalnya Thania akan tinggal disana sementara hingga renovasi untuk apartemen yang akan ditinggalinya selesai.

Tapi kini, setelah kembali dan berstatuskan sebagai istri orang tentu ia harus tinggal bersama suaminya.

Meski Thania tidak betul-betul berniat tinggal disana.

"Bisakah aku menggunakan kamar yang kau gunakan sebagai gudang itu?" Tanya Thania pada Reindra dingin.

"Kau ingin tidur terpisah dariku?" Tanya Reindra bingung.

"Aku ingin mengubahnya menjadi ruang kerjaku sementara." Jelas Thania

"Oh itu tentu saja nanti akan kubereskan untukmu, sekarang beristirahatlah, aku harus kerumah sakit sebentar ada urusan penting." Ujar Reindra lembut.

Thania hanya mengangguk sebagai jawabannya, membuat Reindra menghembuskan nafasnya kasar entah bagaimana Thania bisa berubah sedingin itu padanya.

.
.
.
.
.
.

Setelah Mas Reindra pergi Thania memutuskan untuk menuju kamar Reindra yang kini juga menjadi kamarnya.

Thania melihat setiap sudut kamar, kamar yang cukup tertata rapih hanya saja sedikit berbeda dengan kepribadian Reindra yang maskulin kamarnya cukup sedikit feminim. Di satu bagian dinding tertera bingkai-bingkai foro yang kebanyakan berisikan foto Thania dan keluarga mas Reindra juga sedikit teman-temannya.

Hingga tepat satu foto yang terletak di sebuah meja kecil disamping cermin menarik perhatiannya. Foto mas Reindra bersama seorang wanita dan seorang pria. Saling merangkul bersama. Wajah wanita itu adalah wanita yang Thania lihat dirumah sakit waktu itu.

Saat akan meletakkannya kembali ponsel Thania berdering dan membuat Thania terkejut hingga me jatuhkan bingkai tersebut. Alih-alih membenahinya Thania memilih untuk mengangkat ponselnya lebih dulu.

"Hallo assalammualaikum bun.."

"..."

"Iyah Thania dan Mas Reindra sudah sampai 2 jam lalu."

"..."

"Oh itu bun, mas Reindra ada urusan penting di rumas sakit."

"..."

"Iyah kalau gitu nanti Thania sampaikan bun.."

"..."

"Iyah waalaikumsalm bunda.."

Setelah panggilan dari sang ibu mertua berakhir, Thania bergegas membenahi foto dan bingkai foto yang pecah.

Namun.. Thania mendapati 2 foto lain dibalik foto pertama yang dilihatnya.

Satu foto wanita yang sama dengan wanita dalam foto pertama
Dan foto kedua wanita itu bersama bayi laki-laki dan sebuah tulisan dibalik foto tersebut "aku mencintai kalian"

Deg!

Thania tidak bisa melukiskan bagaimana isi hatinya ia hanya, ia bahkan tak dapat mengeluarkan air mata.

Gadis itu segera memberskan kekacauan yang dibuatnya dan meletakkan foto itu di laci meja.

Thania memilih untuk membersihkan dirinya dan mencoba untuk memejamkan matanya. Sembari memikirkan apakah ia menjadi penghalang kebahagiaan mas Reindra?

Her Shining HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang