Chapter 38: Annie!!

486 34 10
                                    

Enjoy reading...

Skip

Di kaki gunung semeru
Eren dan teman-temannya berhenti sejenak, menikmati hawa pagi yang dingin, dan juga pemandangan yang begitu asri memanjakan mata mereka.

"gila, gua ngerasa mata gua kerefresh anjir" sahut Reiner.

"haha, mata gak pegel lagi ya?" ujar Connie.

"iya" Reiner mengangguk.

Mereka masih terkesima, karena hari-hari biasanya mereka dikasih lihat pemandangan perkotaan yang sangat panas dan hambar untuk dilihat mata.

Annie berada di belakang rombongan, dia ikut melihat pemandangan, tapi dengan tatapan datar.

"gua mau tinggal disini dah jadinya" ucap Reiner.

"mau jadi monyet lu?" celetuk Jean.

"bange lu kud, bukan gitu maksud gua" ujar Reiner.

"wahaha gua ngebayangin loh Reiner jadi monyet" kata Connie.

"bangsat"

"heh ngomong kasar di gunung, awas lu Ner" kata Jean.

"bodo, dah yuk jalan" ujar Reiner.

Mereka semua lanjut jalan memasuki hutan semeru.

Eren dan Mikasa berada di depan diikuti oleh Armin, Jean, Connie, Sasha, Reiner, Berthold, Ymir, Historia, dan Annie.

Mereka begitu fokus berjalan kedepan, sampai mereka tidak sadar oleh Reiner yang bersiul.

"eh, bentar gua denger suara" ucap Eren, semuanya yang berada dibelakang berhenti.

Mereka fokus ke pendengarannya, dan ya...suara siulan Reiner tapi tidak ada yang sadar.

"suara siulan siapa tuh?" tanya Jean.

"siulan di gunung bukannya gak boleh ya..." sahut Connie sedikit gemetar.

Semakin lama siulannya terdengar jelas.

Suara tepat di samping telinga Jean, dia pun menoleh ke arah suara tersebut, dan...

Jean melihat muka polos Reiner yang asik bersiul.

"eh, setan, gua kira apaan ternyata elu siul, jangan bersiul di gunung bangke" ucap Jean.

Reiner berhenti bersiul, dia menatap semua muka temannya yang menatapnya dengan tatapan kesal.

"gua bosen" kata Reiner.

"ya gak usah siul juga" kesal Jean.

"tau lu, bikin takut aja" timpal Connie.

"gua nyesel ngajak dia, anjir" kata Eren.

Armin menggeleng heran, "dah yuk lanjut jalan" kata Armin.

Eren mengangguk.

Mereka kembali berjalan, kali ini tidak ada siulan, melainkan suara alam seperti burung, dan angin yang menerpa dedaunan.

"ampe mana sih Ren, kita jalannya?" tanya Connie.

"sampe di danau, kita camping disitu" jawab Eren.

"ooh, keknya masih jauh ya?" ucap Connie.

"ya iyalah, kita aja masih di kaki gunung"

Annie berjalan di paling belakang, dia menatap ke kirinya, jurang yang sangat dalam dan semak-semak belukar.

Di kanannya pohon-pohon menjulang tinggi.

Terkadang Annie menoleh ke belakang, hanya untuk jaga-jaga ada hal buruk yang akan menimpa dirinya dan juga teman-temannya.

Attack on Titan Fanfic Story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang