Chapter 43: Undangan

380 34 3
                                    

Enjoy reading...

5 Februari

Beberapa hari setelah Armin dan Hitch adu mulut...

Armin menjauhi Hitch dari lingkaran pertemanannya, Armin sebelumnya menganggap Hitch sebagai temannya, tapi sekarang...begitulah.

Setelah mengobrol dengan ayahnya beberapa hari yang lalu, Annie terlihat sedikit risih, berusaha menyembunyikan sesuatu dari teman-temannya, belum waktunya untuk dia memberitahu kepada teman-temannya terutama, Armin.

Terkadang, Armin bertanya kepada Annie, hal yang menganjal di pikiran Annie, namun dia selalu menjawab tidak apa-apa.

Armin percaya tidak percaya dengan perkataan Annie, walaupun begitu, Armin tahu ada sesuatu yang disembunyikan oleh Annie.

Menurutnya, sesuatu hal yang disembunyikan Annie adalah hal privasi, jadi Armin mengiyakan perkataan Annie, dia tidak ingin membuat Annie risih dengan pertanyaan yang dia lontarkan.

Sekarang...di sekolah, lebih tepatnya di kelas.

Annie duduk termenung di kursinya, menopang wajahnya di telapak tangan kanannya, menatap keluar jendela, kebiasaan Annie yang dulu kembali lagi.

Pikirannya selalu tertuju ke perkataan ayahnya yang membuatnya terkejut, Annie mau tidak mau harus menuruti perkataan ayahnya.

Sebenarnya dia tidak ingin...tapi untuk ayahnya, satu-satunya keluarga bagi Annie, dia harus mengikutinya.

Keadaan kelas masih sepi karena waktu masih menunjukkan pukul 6.30 pagi, Annie sudah berada di kelas 15 menit sebelumnya.

Selain Annie, ada juga beberapa murid di kelas, ada yang mengobrol, tidur, dan semacamnya.

Skip

Istirahat

Eren dan teman-temannya berkumpul di salah satu meja di kantin, mereka mengobrol kecil sambil makan makanannya, Annie masih memasang muka datar, dia tetap menyimak obrolan teman-temannya.

Armin yang berada di sampingnya, mengalihkan pandangannya dari teman-temannya, ke arah Annie.

Menatapnya sejenak, Annie menatap Armin balik, Annie melihat mata Armin yang terlihat bingung, dan juga khawatir.

"kenapa, Ar?" tanya Annie.

Armin langsung menggeleng, "gapapa, cuma pengen liat muka kamu aja"

Annie jengkel mendengar perkataan Armin, lalu Armin kembali menatap teman-temannya.

"tumben banget, bu Hange gak masuk ya" sahut Connie.

"bukannya sering ya saat semester 1" kata Jean.

"iya juga, gua baru inget" ucap Connie.

"kebanyakan libur jadi tumpul ingatannya haha" celetuk Eren.

"bangke lu Ren, lu juga ngedate mulu ama Mikasa, makanya gak pinter pinter...kebanyakan pacaran" kata Connie.

"daripada elu gak pacaran, tapi tetep goblok" ucap Eren.

"sialan"

Eren dan Connie tertawa, mereka menganggapnya sebagai candaan.

"hadeh..." gumam Mikasa keheranan dengan kelakuan Eren dan Connie.

"tapi bener eh, bu Hange kemaren masuk tapi hari ini kagak, padahal kemaren kagak keliatan sakit loh" sahut Historia.

"yah positif thinking aja, mungkin ada urusan" kata Mikasa.

Attack on Titan Fanfic Story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang