First skinship
Kalau ada hal lain yang selalu bisa Clarissa hindari selain pergi ke kantin, jawabannya ya skinship sama Chandra. Cewek itu bukannya Germophobia sampai sampai nggak mau sentuhan sama orang lain, dia masih bisa kok salaman sama guru atau sama orang yang lebih tua lainnya, tapi kalau Chandra..... Kayaknya enggak dulu.
Sejak awal Chandra menginjakkan kaki di uks pada saat Clarissa lagi bertugas buat piket, Clarissa udah tau kalau Chandra lagi dalam usahanya mendekati cewek itu, entahlah mendekati dalam konteks apa, yang jelas Clarissa nggak mau temenan sama dia.
Alasannya yaaaa, Clarissa memang gitu. Diantara semua orang yang kalau punya sahabat suka dibilang mirip, atau kemana mana bareng, atau sesuatu yang mereka lakukan selalu sama persis, Clarissa ini adalah salah satu orang yang nggak pernah ngerasain itu.
Bukannya nggak mau punya temen atau bersifat tertutup sama orang lain, tapi semenjak nenek pergi, Clarissa jadi nggak mau menjalin hubungan apapun karena dia tau kalau pada akhirnya setiap pertemuan ada perpisahan.
Jadi selama ini, Clarissa cuma berteman secukupnya walau orang lain menganggap nya terlalu tertutup dan nggak peduli sama sekitar nya. Dan satu hal lagi, ini pilihan Clarissa. Selama nggak merugikan orang lain masih sah sah aja kan?
•••
"Haloooo? Ada pasien nih, masa mau dianggurin aja?" Kata Chandra yang udah terduduk dengan kaki selonjoran diatas brankar, entah apalagi ulah nya hari ini, tapi katanya dia punya luka lebam di tubuhnya.
Clarissa yang mendengar ocehan cowok itu cuma mendengus dan melempar compress bag yang belum terisi es ke brankar itu dari kursi tempatnya duduk.
"Pake sendiri" Kata Clarissa dengan matanya yang fokus membaca buku novel di tangannya.
Chandra dengan cekatan menangkap compress bag itu yang hampir jatuh ke lantai, pantas saja nilai olahraga Clarissa nggak sebesar nilai mata pelajarannya yang lain, lemparan nya aja jelek gini.
"Terus kerjaan lo disini ngapain kalau gue pake sendiri?" Tanya Chandra pada cewek itu.
"Lo sendiri nggak ada kerjaan, bisanya cuma berantem" Kata Clarissa dengan ketus, mengingat kalau Chandra seperti sengaja berantem supaya masuk uks dan bolos kelas kaya gini.
"Yaaaa, namanya juga usaha"
"Usaha biar bisa bolos maksud lo? Memangnya nggak ada cara lain selain berantem?"
"Bukan biar bisa bolosssss, ahh udah lah" Kata Chandra yang membuat cewek itu mengerutkan dahi nya bingung.
Akhirnya mereka berdua terdiam, larut dalam kesibukan masing masing, Clarissa dengan bukunya dan Chandra dengan ponsel di tangannya.
Nggak lama, keterdiaman mereka berdua diselingi dengan helaan nafas Chandra, cowok itu lama lama kesal juga karena cuma memainkan ponsel mya sambil sesekali melirik Clarissa dalam diam.
Helaan nafas itu terdengar jelas di telinga Clarissa, cewek itu menemukan Chandra yang tadinya duduk, kini sudah berbaring diatas brankar, Clarissa jadi berpikir kalau sebenarnya cowok itu nggak memalsukan "sakit" Nya.
Sampai akhirnya Clarissa beranjak dari tempat duduk nya dan mengambil compress bag tanpa isi itu yang Chandra letakan diatas wajahnya sambil berbaring.
Lantas cewek itu menyimpan compress bag itu kotak obat yang terpaku di dinding putih itu, dan mengambil satu buah ice pack dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Metanoia | Haechan
Fanfic"7 years of waiting, feels so worth it" Metanoia: (n.) The journey of changing one's minds, heart, self and way of life. The part of CaChan Universe