birthday boy

317 49 58
                                    

Double up nggak nih?

Komen "Chandra😍" Sebanyak banyak nya untuk double up!

Kalau ga banyak gajadi wlee




Clarissa sedikit tersentak kala ia merasakan lengan Chandra melingkar di pinggang nya, Clarissa bisa melihat kedua tangan cowok itu di depan perutnya.

Nggak cuma sampai situ, Clarissa juga dibuat kaget dengan hembusan nafas Chandra di perpotongan lehernya yang terasa begitu hangat. Hidung Chandra tepat berada disana dengan matanya yang terpejam dan pelukan yang mengerat.

"Chan" Bisik Clarissa, pergerakan tangan yang sedari tadi mencuci piring piring kotor di depannya menjadi berhenti seketika.

"Hm" Sahut Chandra dengan suara rendah nya.

"Ada ibu" Bisik Clarissa lagi.

"Memangnya kenapa?" Tanya Chandra masih dengan suara yang membuat kupu kupu beterbangan di perut Clarissa.

"Nggak enak sama ibu" Kata Clarissa yang perlahan memulai kembali mencuci piring piring itu dengan spons kuning di tangannya.

Tahan Ca, balik lagi ke rencana awal.

"Enakin aja" Kata Chandra, bersamaan dengan itu, Clarissa bisa merasakan bibir Chandra mendarat di tengkuk cewek itu. Kayanya Clarissa harus mulai memanjangkan rambutnya lagi.

"Ishh sana ah" Kata Clarissa sambil mendorong Chandra menjauh menggunakan sikut nya. Nada suara nya pun sedikit lebih tinggi.

Chandra memang terdorong, tapi nggak lama, dadanya kembali menempel pada punggung sempit cewek itu, membuat ibu yang melihat itu menggelengkan kepala nya sambil tersenyum.

"Kakak...." Tegur ibu dengan lembut dari sofa berwarna abu abu diruang tengah.

"Apaaaaa" Jawab Chandra sesuai dengan nada ibu menegurnya.

"Jangan digangguin dong Caca nya... Kalau mau ya mending kamu bantuin kak..." Kata ibu dengan mata yang fokus pada benang di tangannya, entah akan jadi apa rajutannya nanti"

"Ini lagi dibantuin ibuuuuu" Kata Chandra yang meletakkan dagunya di pundak cewek itu, menatap lekat side profile Clarissa.

Mendengar jawaban itu, ibu cuma menggeleng dan kembali merajut. Sebenarnya keahlian merajut ini juga diturunkan pada Adeline dan Chandra. Adeline menekuni keahlian itu dan menghasilkan beberapa rajutan yang cantik, ada yang dipajang di kamarnya dan ada yang dia pakai untuk sehari hari seperti rompi. Beda dengan Chandra yang udah menyerah di percobaan pertama.

"Kamu pesek" Kata Chandra tiba tiba, membuat Clarissa menoleh dan menatap tajam kearah nya.

Melihat tatapan itu, Chandra malah mengedipkan matanya beberapa kali pada cewek yang sekarang cuma berjarak beberapa senti dari depan wajahnya.

Clarissa kembali memalingkan wajahnya dan mencuci tangannya dengan air mengalir sehingga tangannya bersih dari sisa sisa busa sabun cuci piring.

"Awas ah! Ganggu aja!" Kata Clarissa yang secara perlahan mencoba melepaskan pelukan Chandra, tapi nihil, cowok itu malah semakin menyamankan dirinya disana.

"Ishh" Clarissa mendengus seraya menyipratkan sisa air yang ada di tangannya.

"Heh! Gue aduin ibu ya!" Kata Chandra bercanda.

"Sana ngadu aja, lo kan ngadu terus kalau ada ibu"

"Nggak biasanya lo kaya gini" Tanya Chandra sambil berkacak pinggang.

[2] Metanoia | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang