"Ca, serius nggak mau ikut?"
Clarissa masih nggak menatap pacarnya itu yang lagi tertunduk di bahunya sambil memainkan jari jarinya sendiri
"Bukannya nggak mau, tapi nggak bisa. Gue masih banyak kerjaan"
Chandra menghela nafasnya, kedua sudut bibirnya melengkung ke bawah. Dari beberapa waktu yang lalu, Dia berkali kali mengajak Clarissa untuk ikut bersamanya ke Aussie besok, tapi berkali kali juga ajakan nya ditolak oleh cewek itu
Alasannya ya karena Clarissa nggak bisa meninggalkan pekerjaan nya di kantor. Walaupun Vivianne bisa dia percaya, tapi rasanya melimpahkan tanggung jawab yang besar pada temannya itu akan sangat merepotkan
Entah urusan bisnis yang mana lagi yang harus Chandra kerjakan, Clarissa cuma dengar Chandra harus ke Aussie untuk beberapa waktu untuk urusan bisnis ayah nya
Tentu saja, Ayah, Ibu dan Adeline ikut pergi bersama Chandra. Kata ibu hitung hitung kerja sambil liburan, kalau kata Adeline hitung hitung temu kangen sama Nathan.
Chandra bahkan udah bilang kalau Clarissa nggak perlu memikirkan tiket pesawat, tapi tawaran itu tetap ditolak oleh Clarissa
Lama lama Chandra capek juga membujuk Clarissa yang udah pasti menolak tawaran nya, mau sekeras apapun Chandra menawarkan kemudahan untuk cewek itu.
Akhirnya Chandra beranjak dari sofa itu dan berjalan kearah dapur di apartemen Clarissa itu. Hal itu membuat Clarissa mengalihkan pandangannya kearah Chandra yang lagi menuangkan air putih di gelasnya.
Chandra membelakangi cewek itu, sesekali menghela nafasnya berat, seakan bilang kalau dia sebenernya lagi mumet banget.
Chandra mewajarkan ayahnya yang terkadang bersifat keras pada cowok itu dengan tujuan supaya Chandra jadi penerus yang baik
Chandra gapapa, asalkan ayahnya bisa mengerti tentang Chandra yang juga butuh kebebasan dan nggak terlalu suka dikekang tentang hidupnya. Clarissa contohnya
Ayah nggak pernah merasa keberatan tentang Chandra yang kini berpacaran dengan Clarissa. Selama dia nggak meninggalkan pekerjaan nya dan nggak melakukan yang aneh aneh
Dan hal inilah yang membuat Chandra mumet.
Aussie jadi trauma tersendiri bagi Chandra yang nggak bisa dia jelaskan. Dia nggak mau kesana tanpa Clarissa
"Chan..." panggil Clarissa dari sofa nya
"Hm" jawab Chandra samar. Masih memunggungi cewek itu dan meminum air putih nya sampai tandas
Clarissa menutup laptop nya dan mendekati Chandra yang lagi bersandar di meja dapur dengan cangkir kecil di tangannya
"Chan..." panggil Clarissa lagi yang sudah berdiri di sebelahnya
Chandra nggak menjawab nya. Lantas memutar tubuh nya untuk menghadap Clarissa dan menempatkan tangannya di meja tempat Clarissa bersandar sekarang
Clarissa terkungkung, tapi dia nggak merasa terintimidasi karena tatapan Chandra yang menatapnya lembut. Hal itu malah membuat Clarissa merasa bersalah
"Nggak bisa Chandra..." kata Clarissa menegaskan kembali
"Tau." kata Chandra tanpa menatap cewek itu
Clarissa menangkup kedua pipi cowok itu dan mengusapnya lembut dengan ibu jari nya
"Jangan marah..."
Chandra menggeleng pelan dan beringsut kearah cewek itu yang terkungkung olehnya. Chandra cuma mengistirahatkan dagunya di bahu cewek itu tanpa memeluknya, tangannya masih setia berpegang pada ujung meja marmer di belakang Clarissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Metanoia | Haechan
Fiksi Penggemar"7 years of waiting, feels so worth it" Metanoia: (n.) The journey of changing one's minds, heart, self and way of life. The part of CaChan Universe