°°°
Clarissa sedang mematut dirinya di cermin saat tiba tiba pikirannya tengah berlabuh entah kemana, memikirkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi kalau seandainya dia membicarakan tentang Anya pada Chandra.
Ada banyak pertanyaan yang nggak dia niatkan untuk dilontarkan pada Chandra, karena mungkin pertanyaan nya bisa saja salah atau malah membawa mereka ke suatu pertengkaran--disaat harusnya mereka bersenang senang di pantai nanti.
Clarissa nggak habis pikir tentang Chandra yang nggak ngomong apa apa tentang hubungannya dengan Anya, entah cowok itu terlalu sibuk atau nggak ada satupun hal yang membuat cowok itu tergerak untuk memberitahu yang sebenarnya pada Clarissa.
Meskipun status mantan itu sudah melekat pada mereka berdua, tapi nggak menutup kenyataan kalau sampai sekarang Clarissa masih sering merasa jadi angin sesaat, ketika Anya dan Chandra tengah mengobrol.
Mungkin kalau Clarissa tau tentang hubungan mereka berdua dari Chandra, dia nggak akan sebingung sekarang. Mungkin kalau mereka nggak sedekat itu, Clarissa nggak akan cemburu kaya gini.
Clarissa kadang ngerasa capek karena kalau Chandra ada di kantornya, cowok itu selalu diajak ngobrol oleh Anya dan suara tawa mereka bisa terdengar sampai sudut ruangan sekalipun, seakan siapapun yang melihatnya pasti langsung tau kalau obrolan mereka memang seasik itu.
Pernah suatu saat, Clarissa memperlihatkan kalau dia nggak suka dengan kedekatan Chandra dan Anya, tapi sayang nya perubahan mood yang kentara itu nggak dihiraukan oleh Chandra. Mungkin dia cuma lagi nggak peka, begitu pikir Clarissa.
Rasanya Clarissa cuma mau nyerah.
Sampai suara dering ponsel nya membuat nya tersadar dari lamunannya, Clarissa mengangkat telfon dari Chandra setelah mengambil ponsel nya dari atas nakas.
"Apa"
"Gue udah di parkiran, gue harus keatas nggak?"
".... Gausah" Ada jeda sebelum Clarissa menjawab pertanyaan nggak biasa itu, biasanya Chandra akan menggendang di pintu Clarissa sambil menyebut namanya dengan kencang sampai Rangga protes karena hal itu, tapi sekarang Chandra malah berdiam di mobil nya.
"Ok, hati hati" Kata Chandra yang lalu menutup telfon nya secara sepihak.
Clarissa menatap nanar kearah ponsel nya, lalu setelahnya ia menggeret koper nya, keluar dari unit nya dan turun menggunakan lift.
Mata nya menemukan Chandra yang lagi bersandar di mobil nya sambil tersenyum pada atensi Clarissa, "koper nya aku masukin ke bagasi" Kata Chandra setelah menepuk bahu Clarissa dan mengambil alih koper itu.
"Hai kak" Clarissa menoleh ke belakang untuk menemukan Adeline yang sedang makan sebungkus snack yang diapit diantara pahanya, sedangkan tangan kirinya lagi mengetikan sesuatu di ponsel nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Metanoia | Haechan
Fanfiction"7 years of waiting, feels so worth it" Metanoia: (n.) The journey of changing one's minds, heart, self and way of life. The part of CaChan Universe