Spam komen dong plis:(
Ada beberapa hal yang bikin Clarissa jadi orang yang untouchable, entah itu di lingkungan pertemanannya terutama di sekolah ataupun dirumahnya.
Clarissa si penyendiri selalu duduk di bangku paling belakang, paling dekat dengan satu satu nya jendela yang bisa dibuka, disaat jendela lainnya memang nggak bisa dibuka atau rusak.
Penyendiri dan merasa nggak membutuhkan orang lain menjadi alasan kenapa sampai saat ini kursi di sebelah nya selalu kosong.
Cewek itu pintar, berprestasi di bidang sains dan matematika. Tapi nggak, Clarissa bukan seorang kutu buku yang menjadikan membaca sebagai hobby sampai matanya menjadi rabun jauh seperti kakak perempuannya.
Mama dan Papa menjadi sebab di balik prestasi Clarissa di sekolah, Jurusan IPS yang Clarissa ambil menjadi satu kesalahan untuk dia sendiri karena hal itu bukan kemauannya.
Clarissa suka sains, dan menjadi dokter adalah satu satunya cita cita yang dia harapkan semenjak dia masih duduk di bangku berwarna kuning di taman kanak kanak.
Hal inilah yang membuat hubungan Clarissa dengan orang tuanya kian merenggang, Clarissa bukan Kak Nana yang terbiasa hidup di dalam sebuah aturan. Bukan maksud cewek itu ingin hidup bebas, tapi orang tuanya bahkan nggak pernah memberi dia pilihan atau menghargai keinginannya.
Dan jarak diantara dia dan orang tuanya terlihat semakin jelas kala nenek nya pergi meninggalkannya terlebih dahulu, pasalnya Clarissa kehilangan orang satu satunya yang bisa mengerti dirinya.
Semenjak itu, kehilangan menjadi salah satu ketakutan dan luka yang mendalam untuk Clarissa.
🌻
"Halo Cacaaaa" Sapa laki laki itu dari jendela yang terbuka, dia menopang dagunya diatas tangan yang terlipat di kusen jendela itu.
Clarissa melirik cowok itu sekilas dan kembali memfokuskan dirinya sendiri pada lagu yang sedang terputar di earphone nya.
"Woy" Panggil cowok itu lagi, tapi nihil karena nggak ada jawaban dari Clarissa.
"Cacaaaa"
"Ayoo ke kantinnn"
"Ca gue tinggal loh"
Dengan tangan jahilnya, Chandra melepaskan earphone dari telinga Clarissa dan membuat cewek itu menghela nafas kesal.
"Apasih?!" Tanya Clarissa yang membuat Chandra tersenyum jahil.
"Hehe, ayo ke kantin, gue laper nih" Kata Chandra sambil menepuk nepuk perutnya sendiri.
"Nggak mau, males"
"Ck. Ayolah gue udah laper banget, gue nggak keburu sarapan tadi pagi"
"Ya sukurin! Suruh siapa main game sampai subuh baru selesai? Kesiangan kan" Omel Clarissa, dia tau Chandra kesiangan karena dia sempat melihat Chandra berlari menuju kelasnya sendiri, Clarissa bisa langsung melihat kelas Chandra dari jendela di samping kanannya.
"Marah marah nya nanti aja deh Ca, temenin gue makan bakso dulu"
"Maksa banget, sendiri aja sana"
![](https://img.wattpad.com/cover/261367572-288-k197688.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Metanoia | Haechan
Fanfiction"7 years of waiting, feels so worth it" Metanoia: (n.) The journey of changing one's minds, heart, self and way of life. The part of CaChan Universe