Aussie (3)

604 58 59
                                        

"Dek!" Panggil Chandra yang baru aja masuk ke apartemen nya bersama Clarissa, memastikan Adeline udah pulang atau belum

Nggak ada jawaban. Berarti Nathan masih belum mengantar Adeline pulang, Chandra nggak terlalu khawatir juga sih, soalnya Nathan juga bisa dia percaya. Paling pulang pulang udah pacaran.

"Paling bentar lagi pulang" sanggah Clarissa yang lagi menyimpan ankle boots nya di rak sepatu.

"Nggak mungkin, Nathan tuh tau banyak tempat tempat bagus disini, apalagi dia bawa Adeline. Makin lama aja pulang nya" balas Chandra sambil berjalan dan duduk di sofa dan merebahkan badannya.

"Gue ganti baju dulu" kata Clarissa yang diberi jawaban anggukan oleh Chandra.

Clarissa masuk ke kamar yang tadi Adeline beri tau, koper nya belum sempat ia bongkar sedangkan baju Adeline udah tertata rapi di salah satu lemari.

Clarissa memutuskan untuk mandi terlebih dahulu dan memilih baju yang lebih santai dan bisa ia pakai tidur karena sekarang udah sore.

Cukup lama Clarissa menyelesaikan aktivitas nya hingga Chandra ketiduran di sofa dengan satu kakinya yang menyentuh lantai.

Clarissa cuma tersenyum, lantas duduk di sofa itu, dengan jarak beberapa senti dari kepala Chandra. Cewek itu menyingkirkan rambut yang menutupi dahi Chandra dan mengusap rambut lebat cowok itu.

Pergerakan itu membuat Chandra membuka matanya perlahan dan dia menguap sebelum akhirnya dia menggeser tubuhnya keatas.

Menempatkan kepala nya di pangkuan Clarissa dan menghadapkan wajahnya ke perut cewek itu, dengan tangannya yang sudah berada di pinggang Clarissa, menarik nya mendekat sampai Clarissa merasakan hangat terpaan nafas Chandra di permukaan perutnya, juga kupu kupu yang berterbangan di dalam perutnya.

"Sayang" panggil Chandra dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Apa" jawab Clarissa yang mencoba tenang, menahan supaya nggak terlihat salah tingkah.

Chandra nggak menjawab apa apa, lantas menyamankan posisi kepala nya di pangkuan cewek itu.

"Caaaa" panggil Chandra lagi

"Apaaa" jawab Clarissa yang nada suaranya dibuat persis seperti Chandra memanggilnya.

"Kangennnn"

Chandra clingy mode on.

"Hm-mm" kata Clarissa yang bingung mau jawab apa.

Chandra menghela nafasnya dan memejamkan matanya perlahan.

"Gue masih takut sampe sekarang"

"Takut? Takut apa?"

"Takut kalau nanti lo minta putus lagi kaya tadi..." kata Chandra yang nyaris nggak terdengar

Clarissa tertegun. Dia mengerjap beberapa kali sambil memastikan kalau yang dia dengar benar diucapkan oleh Chandra.

" ....Atau mungkin nanti gue yang bakal bilang kaya gitu..." sambung Chandra

"Gue... juga nggak tau. Tapi jujur, sebenernya gue nggak mau ngomong kaya gitu. Tapi gue takut lo sebenernya memang udah capek sama gue, jadi gue bilang gitu..." kata Clarissa dengan suaranya yang mengecil.

Chandra beranjak dan mengubah posisi nya menjadi duduk dengan sedikit jarak diantara mereka. Lantas melingkarkan tangannya di pinggang cewek itu dan ibu jarinya bergerak mengusapnya perlahan.

"Can we just like this forever? I love you so bad" bisik Chandra tepat di telinga cewek itu

Hangat nafasnya menerpa sisi kiri wajah Clarissa. Membuat cewek itu menoleh dan menemukan wajah Chandra yang sangat dekat dengannya sampai hidung mereka bersentuhan.

[2] Metanoia | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang