Chapter 16

1.1K 140 19
                                    

Agam dan Azkia sampai di rumah dengan Arjuna yang terbangun karena suara pintu mobil yang ditutup oleh Azkia terlalu keras, sedangkan Agam hanya menggelengkan kepalanya sambil membenarkan tali tas Azkia yang menggantung di bahunya. Para orang tua menunggu dengan perasaan khawatir, takut kalau cucu pertamanya kenapa-napa.

Saat melihat Arjuna yang tertawa kecil dalam gendongan Azkia karena Agam yang menghiburnya, Resti dan Sonya tersenyum lega karena ternyata tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Toh lagian orang tua Arjuna itu kan Agam dan Azkia, yang pasti akan selalu melakukan apapun demi Arjuna.

" Pa-pa pa-pa " Suara Arjuna yang memanggil-manggil Agam sambil mengayunkan tangannya meminta agar Agam menggendongnya membuat Sonya dan Resti terkejut, karena ini pertama kalinya mereka mendengar Arjuna berbicara.

Sonya menggelengkan kepalanya " Curang ya Agam, curi start duluan. Padahal ngasuhnya cuma sabtu sama minggu doang" Ucap Sonya sambil mengusap rambut Agam, Putra kecilnya yang kini sudah menjadi seorang Ayah, waktu memang kadang terasa lebih cepat dari yang ia kira.

" Oiya dong, kan Ajun anak Papa ya nak" Balas Agam dengan bangga sambil mengambil Arjuna dari gendongan Azkia, dan mengangkatnya ke atas membuat anaknya itu tertawa girang.

Azkia dibuat tertawa karena suara tawa Arjuna yang nyaring " Iya deh anak Papa, aku yang ngandung sama lahirin Ajun diem aja" Ucapnya sambil melirik Agam dengan sebal.

Alis Agam bertautan melihat lirikan Azkia padanya " Mamanya Ajun kenapa ambekan ciii yaaa, semoga nggak nurun ke Ajun yaa, nanti Papa pusing kalo Ajun sama Mama sama-sama ngambekan, bisa-bisa cepet botak kepala Papa. Iya kan, Ma?" Ucap Agam lalu mengecup pipi kanan Azkia dengan cepat.

Dengan cepat Azkia mengusap pipi yang terdapat bekas kecupan bibir Agam " Ihhh Mama Undaa liat tuh Agamnya, nyebelin banget sih!" Ucap Azkia mengadukan perbuatan Agam pada kedua Mamanya.

" Lah Papa salah apa yaaa Bang, Papa kan cuma cium. Ajun aja suka tuh Papa cium ya hmm hmm hmm" Ucap Agam sambil menciumi pipi Arjuna yang membuat anak kecil itu tertawa karena kegelian.

Sepertinya sakitnya Arjuna karena memang merindukan Papanya, buktinya setelah bermain dengan Agam, demamnya perlahan turun padahal obatnya saja belum Azkia berikan pada Arjuna. Agam menidurkan Arjuna di atas karpet bulu di ruang keluarga dengan ia yang terbaring dengan satu tangan sebagai sanggahan kepala dan satu tangan lainnya memegang mainan Arjuna guna menghibur Putranya.

Azkia yang duduk di sofa dekat Agam mengarahkan handphonenya pada suami dan anaknya itu, memotretnya dan mengunggahnya di whatsapp story dengan caption " Hello Papa Agam, Ajun kangen nich". Lalu ikut berbaring di sebelah Arjuna menghadap Agam yang anteng dengan Arjuna. 

Kelihatannya Arjuna tampak lebih ekspresif saat bermain dengan Agam " Duh anak Papa cenyum-cenyum mulu nih, nggak pegel Ajun bibirnya? Seneng ya Ajun main sama Papa, huhuhu maaf ya Papa jarang ada waktu luang buat Ajun" Ucapnya sambil mengusap kepala Arjuna.

Azkia tersenyum saat suara notifikasi dari handphonenya berbunyi, perempuan itu membukanya dan ternyata dari Aldi yang me-reply whatsapp story nya.

Aldi Rean Gaje

Mantaps, g salah pilih sugar dedi y bund

HAHAHAHA DEDI PALA LO!!

Gila ya gw dlu suka elo, saingannya Om Agam

Nekad emg gw

Lah emg lo pernah suka gue?

Ki, gw tau lo punya anaq

Tpi gw g nyangka lo udh kena pikun dini

Turut berduka Ki

Hello Papa Agam!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang