Chapter 21

925 113 22
                                    

Kalau dia sudah ditakdirkan
Jadi milik saya,
Mau kamu jungkir-balik pun
Tetep saya yang dapat.

- Bj. Habibie -

Azkia tersenyum, menjabat uluran tangan Zaiya yang sempat ia abaikan " Azkia Sandjaya, Istri tercintanya Agam" Ucapnya penuh penekanan.

Zaiya membalas senyuman Azkia dengan senyum meremehkan, baginya Azkia itu terlalu percaya diri bisa mempertahankan Agam tanpa tau bahwa ia sudah menyusun banyak rencana untuk mengambil Agam darinya, cinta pertamanya.

Bagi Zaiya, cinta pertama itu segalanya, apalagi Zaiya adalah tipe orang yang jika ia menginginkan sesuatu, ia harus mendapatkannya. Mungkin dulu Agam menolaknya karena menganggap Zaiya adalah perempuan manja, tapi Zaiya pastikan, kalau sekarang Agam tidak akan bisa menolaknya.

" Boleh masuk?" Tanya Zaiya yang langsung diangguki oleh Azkia, istri Agam itu mempersilahkan Zaiya masuk ke dalam rumah megahnya.

Zaiya duduk di sofa sambil menyimpan kacamata hitamnya di atas meja, " Ada keperluan apa ya datang kesini Bu Zaiya? Saya rasa tidak mungkin urusan bisnis" Tanya Azkia sambil melipat satu kakinya berusaha se-elegan mungkin.

Kening Zaiya terlihat berkerut kemudian tersenyum lagi " Mengunjungi rumah cinta pertama saya" Jawabnya percaya diri.

Dalam hati, Azkia ingin sekali menenggelamkan wajah perempuannya ke dalam kolam ikan, namun ia berusaha tetap cool " Owalah, ternyata Bu Zaiya ini orang yang gagal move on yaaa hmm hmm" Ucapnya.

Zaiya menggeram " Saya hanya konsisten dalam mencintai seseorang" Kilahnya dengan tangan yang terggenggam.

Azkia mengangguk-anggukkan kepalanya " Mencintai? Mungkin maksud Anda obsesi, karena jika benar Anda mencintai Agam, Anda akan melepaskannya ketika tau Agam sudah menikah" Sanggah Azkia.

" Anak kecil kayak kamu tau apa sih soal cinta" Ucap Zaiya yang kepalang kesal.

Mendengar itu, Azkia terkekeh " Anak kecil? Maaf ya Bu Zaiya sebelumnya, tapi kecil-kecil gini saya udah bisa ngasih Agam keturunan loh" Jawabnya sambil menyisir rambutnya dengan tangan.

" Oiya? Wah? Selamat loh ya, sebelum jadi Ibu, kamu kerja?" Tanya Zaiya yang malah sok ramah tiba-tiba membuat Azkia menaikkan satu alisnya bingung.

Azkia menjawabnya dengan gelengan " Nggak, ngapain juga saya kerja, saya kan dinikahin sama anak tunggal kaya raya" Jawabnya sambil tersenyum puas karena membuat Zaiya terdiam.

Agam yang berdiri di ujung anak tangga sambil memangku Arjuna pun tersenyum bangga karena mendengar jawaban Azkia, hingga membuat perempuan gila di depannya tak mampu berkata-kata lagi.

" Ma, ini Ajun bangun bobo tiba-tiba nangis kayaknya nyariin Mamanya" Ucap Agam yang membuat Azkia menoleh ke belakang, laki-laki yang memakai kaos polo dan celana jeans pendek warna coklat itu tersenyum ke arahnya.

Zaiya menatapnya dari atas hingga ke bawah, ini kali pertamanya Zaiya bertemu dengan Agam secara langsung setelah bertahun-tahun. Laki-laki yang masih menjadi cinta pertamanya itu tambah tampan di usianya yang semakin matang.

Agam melirik Zaiya sekilas " Dia siapa, Yang? Temen kamu?" Tanyanya pada Azkia, pura-pura tidak mengenal agar bisa mengecoh Zaiya.

" Cinta pertama kamu katanya" Jawab Azkia sambil memangku Arjuna yang kini kembali tertidur.

" Oh ya? Aku lupa" Sahut Agam lalu duduk di samping Azkia sambil merangkul bahu istrinya itu, membuat tangan Zaiya terkepal karena merasa diremehkan oleh laki-laki yang dicintainya.

Hello Papa Agam!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang