1st small prize

984 190 62
                                    


Warning!
Nggak ku baca ulang dan nggak kuedit lagi guys, hehee sorry yaa

----

Happy reading❤

---

Kediaman Bapak Sehun Manggala kembali ramai akan suara celotehan dan teriakan anak kecil kemudian juga suara tawa yang saling bersahutan memenuhi ruang keluarga yang beruntungnya sangat luas sehingga bisa menampung lebih dari dua puluh kepala. 

Sehun dan Sejeong sudah duduk di sofa, mereka berada di tengah-tengah antara anak, mantu dan cucu-cucunya. Masing-masing memangku seorang cucu, satu bayi perempuan lucu bernama Kila dan satu bayi laki-laki lucu juga bernama Bara. Kila merupakan anak bungsu dari pasangan Jisung dan Lucy, sementara Bara merupakan jagoan kecil Jaemin.

“Kelihatan semua nggak Jaem?” tanya Jaehyun yang gemas sendiri melihat Jaemin sedari tadi tidak kelar-kelar dengan kameranya.

“Bentar, ini gue lagi ngepasin posisi.” Kata Jaemin. “Ji, geseran ke kanan dikit biar masuk frame.” Lanjutnya sambal mengarahkan Jisung untuk bergeser.

“Lama banget woi, ini fans gue keburu nunggu.” Ujar Jeje yang udah siap dengan ponsel di tangan kanannya.

“Sabar napa bun.” Timpal Jaemin. Ia tidak mengindahkan protesan dari saudara-saudaranya yang mengeluh karena kelamaan. Sekian detik berikutnya, Jaemin berlari dan duduk di samping Minju yang menyuapkan beberapa buah pada putrinya dan juga keponakannya.

“Udah mulai?” tanya Jeno.

“Udah.” Jawab Jaemin.

“Pa, buka dong acaranya.”

Jaehyun mendongak dan menoel lutut Sehun, mengingatkan kembali tugas Sehun yang sudah disepakati ketika berdiskusi tadi pagi.

“Caranya gimana?” 

Semua mengaduh dan mendesah kesal mendengar pertanyaan kelewat bodoh yang dilontarkan Sehun. 

“Atuh Pap, ya buka aja sih kayak Papa buka rapat di kantor.” Kata Jisung. 

“Ya jangan lah! Formal banget buset kalo pake pembukaan pas rapat.” Timpal Mark yang tidak setuju sama sekali.

Sehun dan Sejeong terkekeh bersamaan mendengar celotehan anak-anaknya. Padahal ia hanya bercanda saja untuk memancing ocehan yang bisingnya melebih pasar tradisional.

“Lia aja sini yang buka.”

“Heh bocil diem aja. Membuka acara adalah tuganya Baginda Raja Sehun.” Kata Jaemin.

“Pa! Cepet deh!” 

Sehun kembali terkekeh pasca Jeje memukul pahanya. Anak perempuannya itu sudah cemberut tidak sabar untuk memulai acara.

“Ya ampun, ganas banget sih anak-anak Papa. Untung mantu dan cucu-cucu nggak ganas.”

Jeno, Jaemin dan Jeje sontak saling menatap lalu beralih pada Sehun dan berujar secara bersamaan “Lebay.”

“Kompak banget ih Om dan Bulik.” Kata Lea sembari tertawa geli.

“Diem ya semua. Opa mau buka acara nih.” Kata Sehun membuat semua memasang senyum dan wajah ceria menghadap kamera. 

Sebenarnya nggak semua masang wajah ceria sih, beberapa sibuk dengan aktivitas masing-masing. Lihat saja Oza yang sejak tadi tidur dipangkuan Mark atau Gavin yang asik makan camilan.

[2] Voyage ; Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang